TEMPO Interaktif, Malang - Dinas Kesehatan Kota Malang meminta masyarakat untuk mewaspadai serangan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Enny Sekar Rengganingati, jumlah penderita ISPA di Kota Malang, Jawa Timur, selalu meningkat dari tahun ke tahun.
"ISPA memang menjadi penyakit terbanyak di Kota Malang," katanya, Minggu (12/7).
Menurut Enny, saat ini ISPA berpotensi menjadi wabah karena adanya pergantian musim. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah penderita ISPA selalu meningkat saat terjadi pergantian musim. "Adanya hujan lokal dan debu berpotensi menimbulkan Ispa," ujar Enny.
Enny menyarankan pengendara sepeda motor agar menggunakan helm tertutup atau menggunakan kaca mata serta masker penutup mulut. Ini untuk menghindari debu agar tidak masuk ke mulut dan hidung yang mengakibatkan infeksi di saluran tenggorokan.
Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya pasien ISPA, Dinas Kesehatan telah menambah obat-obatan selama musim kemarau ke seluruh Puskesmas yang ada di Kota Malang.
Data di Dinas Kesehatan Kota Malang menyebutkan jumlah penderita ISPA pada 2006 mencapai 201.187 kasus. Pada 2007, jumlah kasus meningkat menjadi 251.329, dan meningkat lagi pada tahun 2008 menjadi 274.283. Sedangkan pada kurun Januari hingga Juni, jumlah penderita ISPA sebanyak 193.843 kasus. Jumlah penderita ISPA terbanyak berasal dari penduduk usia 15-44 tahun.
Kepala Seksi Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Karangploso, Koswara, mengatakan secara umum cuaca di wilayah Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. Namun hujan diprediksi masih dapat terjadi.
BIBIN BINTARIADI