INFO NASIONAL - Kehadiran koperasi dalam dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran yang krusial. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjadi alternatif penting dalam pembiayaan di luar sistem perbankan, dengan reputasi yang lebih ramah dan dekat dengan masyarakat. Namun, untuk tetap bersaing dan berkembang, koperasi memerlukan sistem pengawasan, penataan, pembenahan, serta sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) berperan penting dalam pembinaan dan pengembangan koperasi serta UMKM di Indonesia. Salah satu satuan kerja di bawah KemenkopUKM yang bertugas menyalurkan pinjaman adalah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). LPDB-KUMKM mengalokasikan dana bergulir dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung ekonomi rakyat dengan suku bunga yang terjangkau.
Salah satu penerima manfaat dana bergulir LPDB-KUMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah KSP Lombok Sejati NTB. Dengan berfokus pada usaha simpan pinjam, KSP Lombok Sejati NTB telah berkembang pesat sejak bermitra dengan LPDB-KUMKM sejak tahun 2009. Dengan jumlah anggota mencapai 16.485 orang dan total karyawan sebanyak 53 orang, KSP Lombok Sejati NTB telah membuka lima kantor cabang di berbagai wilayah.
Ketua KSP Lombok Sejati NTB, Suyitno, menjelaskan bahwa kepercayaan dan kepuasan terhadap layanan LPDB-KUMKM menjadi alasan utama bagi koperasi untuk terus bermitra. "Kami merasa dibantu dan diarahkan oleh LPDB-KUMKM, terutama saat kekurangan likuiditas untuk pengembangan usaha," ujarnya. KSP Lombok Sejati NTB telah berhasil menjaga kolektibilitas lancar atas pembiayaannya, menjadi bukti keberhasilan kerjasama yang solid.
Saat ini, KSP Lombok Sejati NTB tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun 2024 dengan strategi baru. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan layanan kepada anggota, termasuk peningkatan kunjungan penagihan kepada peminjam dan peningkatan manajemen risiko. Namun, Suyitno juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh koperasi dalam meningkatkan jumlah anggota dan penetrasi pasar, yang terkadang masih dihadapi oleh persepsi masyarakat terhadap koperasi.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menegaskan kesiapannya untuk terus mendukung permodalan dan pertumbuhan koperasi seperti KSP Lombok Sejati NTB. "Misi kami adalah memihak kepada kelangsungan hidup KUMKM, dan kami terus berupaya melakukan kolaborasi yang produktif dengan semua pihak terkait," ujarnya. LPDB-KUMKM terus melakukan sosialisasi, bimbingan teknis, dan mapping potensi koperasi-koperasi potensial di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan semangat kolaborasi dan kehati-hatian, LPDB-KUMKM dan KSP Lombok Sejati NTB bertekad untuk menghadapi tantangan dan memperkuat ekonomi rakyat di NTB. Diharapkan, kerjasama ini tidak hanya membawa manfaat bagi kedua belah pihak, tetapi juga untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat luas. Sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi, kerjasama antara LPDB-KUMKM dan koperasi seperti KSP Lombok Sejati NTB menjadi semakin penting dan bernilai.(*)