TEMPO Interaktif, Lampung - Gajah liar, jumlahnya diperkirakan lebih dari 20 ekor, dari hutan Taman Nasional Way Kambas, ngamuk. Hewan gendut itu merusak lahan pertanian serta kebun karet petani d Kecamatan Purbolinggo, Sukadana dan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
"Sudah tiga hari ini gajah-gajah itu merangsek dan merusak tanaman padi dan karet milik kami," kata Sukri, Selasa (30/06).
Baca Juga:
Menurut Sukri, amukan gajah yang habitatnya berada di hutan Taman Nasional Way Kambas itu selalu terjadi menjelang musim panen padi dan jagung. Kebetulan lahan pertanian petani berada di tepi hutan.
"Binatang itu sepertinya keranjingan makan padi yang sudah mengeluarkan bulir atau tanaman jagung yang masih muda," jelasnya.
Sukri menambahkan, untuk menghalau puluhan gajah liar itu, warga siap dengan bunyi-bunyian dan bola api.
"Tapi gajah-gajah itu tidak lari sebelum kenyang dan tanaman padi milik kami habis," ujarnya. Umumnya, seekor gajah mampu menghabiskan makanan seperlima dari berat badan mereka.
Konflik gajah dan manusia di tepi Kawasan Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur telah berlangsung lama. Diduga, keluarnya gajah penghuni TNWK dan mencari makan di luar kawasan itu karena stok makanan di dalam hutan habis.
"Gajah-gajah itu sangat kelaparan.Buktinya, mereka tetap cuek melahap tanaman padi meski kami telah mengusir dengan bola api," katanya.
NUROCHMAN ARRAZIE