TEMPO Interaktif, Malang: Memasuki musim kemarau, sejak dua pekan terakhir penderita penyakit infeksi pernafasan atas (Ispa) dan iritasi mata meningkat. Jumlah pasein ispa dan iritasi mata meningkat antara 25 hingga 50 persen. Pada kondisi normal, rata-rata jumlah pasien ispa sebanyak 200 per bulan. Sedangkan, jumlah pasien iritasi mata dari sebelumnya 140 pasein per bulan meningkat menjadi 397 pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Agus Wahyu Arifin mengatakan angin kencang dan debu sebagai penyebab meningkatnya penyakit Ispa dan iritasi mata. Debu yang beterbangan, kata Agus, tertiup ke mulut dan hidung menyebabkan infeksi di saluran tenggorokan. Untuk itu, disarankan bagi pengendara sepeda motor untuk menggunakan helm tertutup atau menggunakan kaca mata beserta masker penutup mulut.
Baca Juga:
"Untuk menghindari debu dan virus," katanya, Senin (22/6). Sedangkan, iritasi mata juga terbanyak disebabkan debu yang menempel ke bola mata atau virus penyakit mata. Disertai gejala mata berair, gatal-gatal serta mata merah. Untuk itu, disarankan untuk menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga kesehatan lingkungan.
Sedangkan, jika mengalami gejala sakit mata dan ispa segera berobat ke puskesmas dan dokter terdekat. Agar segera mendapat pengobatan agar penyakit tak semakin parah. Kini, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya pasein Ispa dan iritasi mata, Dinas Kesehatan menambah obat-obatan selama musim kemarau ke seluruh Puskesmas.
EKO WIDIANTO