Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemarau Datang, Ispa dan Iritasi Mata Meningkat 50 Persen

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Malang: Memasuki musim kemarau, sejak dua pekan terakhir penderita penyakit infeksi pernafasan atas (Ispa) dan iritasi mata meningkat. Jumlah pasein ispa dan iritasi mata meningkat antara 25 hingga 50 persen. Pada kondisi normal, rata-rata jumlah pasien ispa sebanyak 200 per bulan. Sedangkan, jumlah pasien iritasi mata dari sebelumnya 140 pasein per bulan meningkat menjadi 397 pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Agus Wahyu Arifin mengatakan angin kencang dan debu sebagai penyebab meningkatnya penyakit Ispa dan iritasi mata. Debu yang beterbangan, kata Agus, tertiup ke mulut dan hidung menyebabkan infeksi di saluran tenggorokan. Untuk itu, disarankan bagi pengendara sepeda motor untuk menggunakan helm tertutup atau menggunakan kaca mata beserta masker penutup mulut.

"Untuk menghindari debu dan virus," katanya, Senin (22/6). Sedangkan, iritasi mata juga terbanyak disebabkan debu yang menempel ke bola mata atau virus penyakit mata. Disertai gejala mata berair, gatal-gatal serta mata merah. Untuk itu, disarankan untuk menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga kesehatan lingkungan.

Sedangkan, jika mengalami gejala sakit mata dan ispa segera berobat ke puskesmas dan dokter terdekat. Agar segera mendapat pengobatan agar penyakit tak semakin parah. Kini, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya pasein Ispa dan iritasi mata, Dinas Kesehatan menambah obat-obatan selama musim kemarau ke seluruh Puskesmas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Inilah 5 Bahan Alami Buat Meredakan ISPA

28 Agustus 2023

Ilustrasi anak penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).  ANTARA/FB Anggoro
Inilah 5 Bahan Alami Buat Meredakan ISPA

ISPA dapat menyebabkan gejala seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, dan bahkan dapat berkembang menjadi masalah pernapasan yang lebih serius.


Ketahui Penyakit ISPA, Gejala dan Pencegahannya

2 Desember 2022

Warga korban gempa Cianjur membawa bantuan dari Istana kepresidenan di Kampung Sarampad Kecamatan Cugenang , Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat 26 November 2022. Para pengungsi yang tinggal ditenda yang didirikan secara mandiri masih sangat membutuhkan  beras, minyak, sayur, telur, pampers orang tua dan bayi, susu, selimut. Data dari BNPB mencatat pada hari kelima korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur sebanyak 310 serta 24 orang masih belum ditemukan.  Tempo/Amston Probel
Ketahui Penyakit ISPA, Gejala dan Pencegahannya

Dua ribuan pengungsi gempa Cianjur disergap ISPA. ISPA merupakan Infeksi Saluran Pernapasan Akut, gejalanya pun ada yang ringan sedang dan berat.


4 Jenis Penyakit yang Mengintai di Musim Hujan

22 Februari 2018

Ilustrasi perempuan sakit. Shutterstock
4 Jenis Penyakit yang Mengintai di Musim Hujan

Ada empat jenis penyakit yang mengancam saat musim hujan. Salah satunya muncul karena kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan.


Aktivitas Gunung Dokuno Meningkat, Masyarakat Butuh Masker

11 Januari 2017

Ilustrasi Gunung Meletus.
Aktivitas Gunung Dokuno Meningkat, Masyarakat Butuh Masker

Abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Dokuno dikeluhkan masyarakat, terutama yang bermukim di Kota Tobelo, karena mengganggu aktivitas mereka.


Kemarau, 30 Ribu Warga Sampang Terserang ISPA

28 Agustus 2015

TEMPO/Gunawan Wicaksono
Kemarau, 30 Ribu Warga Sampang Terserang ISPA

Warga Sampang diingatkan bahwa ISPA juga bisa dicegah dengan menggunakan masker saat banyak beraktivitas di luar rumah.


Ribuan Warga Terpapar Debu Panas Batubara di Barito Kuala  

18 Agustus 2015

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja
Ribuan Warga Terpapar Debu Panas Batubara di Barito Kuala  

Debu batubara itu juga diklaim merusak lahan pertanian warga.


5 Langkah Tepat Cegah ISPA Saat Mudik Lebaran

11 Juli 2015

Dailymail.co.uk
5 Langkah Tepat Cegah ISPA Saat Mudik Lebaran

"ISPA seringkali membuat badan jadi lemas, sehingga berbahaya kalau mengemudi, termasuk konsentrasi menurun," kata dia.


Yogyakarta Panas Ekstrem, Warga Waspada ISPA

13 Oktober 2014

Sejumlah murid SD Dawuhan 2, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah menggunakan masker saat belajar di sekolahnya, Sabtu 13September 2014. Pihak sekolah mewajibkan murid memakai masker untuk meminimalisir gangguan ISPA dampak abu vulkanik Gunung Slamet. TEMPO/Budi Purwanto
Yogyakarta Panas Ekstrem, Warga Waspada ISPA

Warga Yogyakarta disarankan menambah frekuensi mandi dan minum air dua kali lebih banyak.


Cara Mendeteksi Balita Kena ISPA

14 September 2012

Pneumonia. REUTERS/Oswaldo Rivas
Cara Mendeteksi Balita Kena ISPA

Untuk balita usia 0 - 2 bulan bisa dideteksi jika hentakan napasnya terjadi 60 kali per menit, berarti dia positif ISPA atau pneumonia akut.


Penderita Saluran Pernafasan Mencapai 9.000 Orang Setiap Bulan

10 Desember 2009

Penderita Saluran Pernafasan Mencapai 9.000 Orang Setiap Bulan

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan rata rata setiap bulannya terdapat 9.000 warga mengeluhkan terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).