Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Temuan KPI Soal Politisasi Bansos, Ada Masyarakat yang Diminta Memilih Calon Tertentu

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Presiden Joko Widodo bersama Ibu negara Iriana Joko Widodo membeli sayur di Pasar Minggu Modern Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis 20 Juli 2023. Presiden meninjau kondisi pasar sekaligus menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Usaha UMKM, dan Bantuan Sosial (Bansos) kepada para pedagang dan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
Presiden Joko Widodo bersama Ibu negara Iriana Joko Widodo membeli sayur di Pasar Minggu Modern Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis 20 Juli 2023. Presiden meninjau kondisi pasar sekaligus menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Usaha UMKM, dan Bantuan Sosial (Bansos) kepada para pedagang dan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Mikewati Vera Tangka, membeberkan temuan lembaganya soal politisasi bantuan sosial atau bansos menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Vera menyatakan KPU menerima sejumlah laporan dari kelompok yang mereka dampingi.

Vera menyatakan politisasi bansos sebenarnya sudah terjadi sejak jauh hari. Hanya saja, dia menyatakan politisasi ini semakin masif terlihat menjelang Pemilu 2024.

"Tetapi yang sangat disayangkan bansos ini digunakan dan dipolitisasi mencari pendulangan suara di dalam pemilu. Nah, itu sangat mengacaukan sekali," kata Vera dalam diskusi di gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jalan M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Januari 2024.

Menurut Vera, masyarakat sangat memahami jadwal pendistribusian bantuan sosial. Dalam catatan KPI, kata Vera, bansos yang digolontorkan sejak akhir Desember 2023 membuat masyarakat terkejut. .

"Karena kami mengorganisir kelompok perempuan, jadi mereka bertanya, ini bansos yang mana lagi? Karena sebenarnya (bansos) itu akan turun di bulan Maret. Mereka juga hafal, raskin akan turun di bulan ke berapa," ujar dia.

Misalnya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), kata Vera, baru akan dicairkan pada April mendatang. Saat itu masyarakat kaget karena ada penyaluran bantuan sebelum waktunya.

"Katanya bansos, tapi bansosnya itu makanan. Ini bansos bagian mana lagi," kata Vera menceritakan temuan KIP saat mendampingi kelompok perempuan.

Ada masyarakat yang diminta memilih calon tertentu

Vera menyatakan, bahkan sempat ditemukan foto calon anggota legislatif dalam pembagian bansos. Dalam kasus lain perihal temuan KIP di daerah Kalibata, Jakarta Selatan, dua hari lalu. Masyarakat setempat diberikan bansos dengan memberikan kartu tanda penduduk (KTP).

"Dan mereka disuruh memotret, nanti di TPS coblos yang ini, dan itu harus jadi bukti," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vera mendapati cerita itu dari masyarakat penerima bansos, yang juga bagian dari kelompok perempuan yang didampingi KIP.

"Jadi mereka itu menerima beras lima kilogram, minyak, dan bahan-bahan lainnya," ujar dia dalam diskusi bertajuk "Waspada Tsunami Politisasi Bansos pada Pemilu 2024" itu.

Bawaslu harus ingatkan pemerintah

Ketua Bawaslu periode 2017-2022 Abhan mengatakan, Bawaslu harus melakukan upaya pencegahan politisassi bansos di tengah pemilu.  Dia menilai Bawaslu harus mendesak pemerintah agar pembagian bansos ditangguhkan sementara hingga masa Pemilu 2024 berakhir.

"Peringatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah juga supaya bansos tidak disalahgunakan," ujar Abhan, dalam diskusi tersebut.

Abhan juga berharap Bawaslu tegas dalam menindak politisasi bansos. Ketegasan lembaga pengawasan pemilu itu sangat dibutuhkan dalam memberikan efek jera kepada kandidat yang menyalahgunakannya. 

"Saya kira Bawaslu bisa merekomendasi (penghentian sementara pembagian bansos) itu," tutur dia. Sebab segala potensi penyalahgunaan, kata dia, bisa terjadi kapan saja.

Dugaan politisasi bansos mencuat setelah Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, menyebut Presiden Jokowi sebagai pemberi bantuan. Hal itu menimbulkan protes karena pemberian bantuan itu menggunakan uang negara, bukan uang pribadi Jokowi. PAN sendiri merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Gibran merupakan putra sulung Jokowi. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

2 jam lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.


Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

6 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.


Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

8 jam lalu

Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu siang, 8 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.


Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

9 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

Pakar mendorong pemerintah menyalurkan makan siang gratis sebanyak lima kali per minggu kepada anak-anak secara rutin


Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

12 jam lalu

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Sendi Fardiansyah siap maju sebagai Calon Wali Kota Bogor. Foto: Isitimewa
Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya


Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

12 jam lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi


Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

14 jam lalu

Komisioner KPU Arief Budiman menunjukkan contoh surat suara Pemilihan Umum Presiden 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis, 5 Juni 2014. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan surat suara dalam Pilpres 2014 untuk dua pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan ukuran 18 x 23 cm, dari kertas seberat 80 gram. (Sumber: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Asf/ama/14)
Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.


Pakar Hukum Sebut Tak Bisa Sembarangan Terbitkan Perppu untuk Tambah Kementerian

14 jam lalu

Pakar Hukum Sebut Tak Bisa Sembarangan Terbitkan Perppu untuk Tambah Kementerian

Tidak ada kegentingan yang memaksa untuk menerbitkan Perppu demi mengakomodir penambahan kementerian.


Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

14 jam lalu

Prabowo dan Sri Mulyani. Instagram
Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.


Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

15 jam lalu

Ilustrasi dokter spesialis (ANTARA)
Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.