TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan berbagai kritik yang dilayangkan Ganjar Pranowo terhadap pemerintahan Presiden Jokowi adalah dalam posisinya sebagai calon presiden. Puan pun meyakini kritik yang disampaikan Ganjar tersebut memiliki basis data.
"Hal-hal seperti itu disampaikan pak Ganjar selaku capres. pasti beliau menyampaikan hal itu karena punya data yang memang beliau harus sampaikan atau disampaikan," kata Puan saat ditemui di Gedung Nusantara, Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 20 November 2023.
Sebelumnya, Ganjar mengatakan kritiknya terhadap penegakan hukum di era pemerintah Jokowi degan skor 5 dari 10. Hal tersebut diungkapkan Ganjar saat mengisi acara adapun sebelumnya, di Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu, 18 November 2023.
Puan mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak pernah memberikan intruksi khusus terhadap Ganjar ihwal ini. Soal sikap kritis Ganjar yang mempengaruhi elektabilitasnya, Puan menyatakan akan menjadi bahan evaluasi PDIP.
"Ini akan menjadi evaluasi bagi kami PDIP untuk bisa melihat secara baik dan secara jelas, apakah kemudian hal itu memang harus dievaluasi atau tidak. Artinya terkait dengan substansi yang akan disampaikan pak Ganjar," kata dia.
PDIP klaim selalu sampaikan otokritik ke Pemerintah
Puan mengklaim partainya selalu menyampaikan kritikan kepada pemerintahan Presiden Jokowi jauh sebelum apa yang disampaikan Ganjar Pranowo. Menurut dia, PDIP sudah sejak awal hingga masuk masa pemilu selalu menyampaikan otokritik baik secara langsung atau tidak.
"Dalam melakukan kinerjanya itu agar bisa memperbaiki diri," kata dia.
Ia pun mengatakan tujuan kritik tersebut agar pemerintah mengevaluasi program-programnya. Dengan evalusi tersebut nanti kata Puan dapat bermanfaat pada kepentingan rakyat.
"Sehingga memang sebanyak-banyaknya, sebesar-besarnya adalah untuk kepentingan rakyat," katanya.
IPO sebut elektabilitas Ganjar merosot karena kritik pemerintah
Lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) mengklaim sikap kritis Ganjar Pranowo terhadap pemerintahan Presiden Jokowi sebagai penyebab elektabilitasnya turun. Direktur Eksekutif IPO Dedy Kurnia Syah, menyatakan, berdasarkan hasil survei terbaru mereka, Ganjar hanya memiliki elektabilitas sebesar 28,3 persen.
IPO menyatakan survei itu dilakukan dengan mewawancarai 1400 responden. Mereka menyatakan pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat atau multi stage random sampling.
Menurut Deddy, elektabilitas Ganjar Pranowo kalah dibandingkan dua kandidat lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Menurut dia, Prabowo mengantongi elektabilitas sebesar 37,5 persen sementara Anies dengan 32,7 persen.