TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Desa Bersatu Asri Anas mengklaim sekitar 15 ribu kepala desa dan perangkat desa serta 7 ribu anggota 8 organisasi yang tergabung dalam Desa Bersatu menggunakan biaya sendiri untuk hadir di acara silaturahmi nasional di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 19 November 2023.
“Itu rata-rata partisipasi mereka semua kok. Kepala desa ini kan sudah berduit juga. Kepala desa maju itu banyak habis duit sampai Rp 12 miliar. Jadi kalau hanya sewa-sewa bus senilai Rp 3 juta itu mereka bisalah berangkat,” kata Asri, Ahad, 19 November 2023.
Begitu juga bagi anggota 8 organisasi itu, juga menggunakan dana pribadi. Asri mencontohkan, seperti Apdesi di Jawa Barat rata-rata dapat bantuan pembinaan. “Ini massa yang paling banyak Jawa Barat. Hampir seluruhnya dapat bantuan karena kan terdaftar resmi. Jadi kalau hanya organisasi untuk pertemuan gitu bisalah kasih-kasih,” ujarnya.
Sementara organisasi kerap kali melakukan pelatihan bimbingan teknis dan mendapatkan untung rentang nilai Rp 10 juta yang kemudian dimasukkan ke kas organisasi. “Ya semua biaya sendiri. Bisa cek aja. Mereka semua ada.”
Ia menampik jika dikatakan dapat sokongan dana dari pihak tertentu yang berhubungan dengan pemenangan capres-cawapres. Apdesi juga, kata dia, punya program kerja sama seperti CSR dengan perusahaan sawit. “Di perusahaan sawit aja ada 13 ribu desa yang ada di area sawit. Kemudian pembinaan Dapil beberapa anggota DPR kan ini 30 orang saja kami minta Rp 20 juta per orang sudah cukup,” kata dia.
Baca juga:
Dalam silaturahmi nasional itu, Desa Bersatu menghadirkan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka. Asri mengatakan sebenarnya pihaknya berkomunikasi dengan semua capres-cawapres, bahkan mengundang Capres Prabowo Subianto, namun yang terkonfirmasi akan hadir Gibran saja. “Hari ini kami menghadirkan Mas Gibran sebagai tokoh muda inspiratif,” katanya kepada wartawan.
Asri mengatakan Desa Bersatu mencari sosok pemimpin yang peduli dengan desa. Sebab itu, pihaknya menyebutkan beberapa poin yang diharapkan bisa diakomodir oleh capres-cawapres.
“Pertama reformasi tata kelola desa, dana desa Rp 5 miliar pertahun bersifat afirmatif, evaluasi pendamping desa, memperbaiki kesejahtwraan kepala desa, perangkat desa dan seluruh organisasi yang mendukung. Kami juga minta peningkatan kapaaitas aparatur desa. Nah poin-poin itu kelihatannya Prabowo-Gibran,” katanya.
Pilihan Editor: Gibran dan Bobby Diisukan Gabung Golkar, Nusron Wahid: Mereka Tahu Apa yang Harus Dilakukan