TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Perubahan mengumumkan tim pemenangannya yang dinamai Tim Nasional Anies-Cak Imin (AMIN) pada Selasa sore, 14 November 2023. Ada Nihayatul Wafiroh sebagai satu-satunya perempuan dari total 12 co-captain dalam barisan pemenangan TIMNAS AMIN.
Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus mengatakan co-captain bakal dibantu oleh para deputi yang mengurusi bidang-bidang tertentu. "Kita bagi tugas nih, nanti tiap co-captain ada deputi-deputi untuk mengurusi berbagai bidang. Ada urusan relawan, ekonomi, dan segala macam," kata Syaugi di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.
Baca juga:
Perempuan kelahiran Banyuwangi ini mewakili Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan AMIN disokong kekuatan tiga partai yakni NasDem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Nihayatul Wafiroh kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR. Di komisi tersebut, ia bermitra dengan Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Ketenagakerjaan.
Nihayatul Wafiroh besar di lingkungan pendidikan pesantren. Ia pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Bahrul Umum, Tambak Beras, Jombang. Dia lalu berkuliah di UIN Sunan Kalijaga, melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Hawaii, Amerika Serikat dengan jalur beasiswa Indonesia International Education Foundation (IIEF).
Dia pun mengejar gelar doktoral di Universitas Gadja Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam disertasinya, Nihayatul Wafiroh meneliti peran wanita dalam praktik perjodohan pesantren berjudul Women’s Agency in Arranged Marriages Within The Context of Pesantren.
Sebelum terjun di politik praktis, Nihayatul Wafiroh konsen terhadap berbagai isu perempuan khususnya seksualitas dan kesehatan perempuan. Perempuan yang biasa disapa Ninik ini menggagas program seksualitas dan kesehatan reproduksi (SRH) berkolaborasi dengan Rahima, program pendidikan kesehatan peproduksi dan seksualitas (PKRS) remaja komunitas muslim. Program tersebut bergerak di lingkup pesantren. Ninik dan perkumpulan Rahima menggaet empat pesantren yang berada di Banyuwangi Selatan.
Ia juga aktif di dalam forum perempuan yakni Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Dalam KUPI, ia menyuarakan fatwa, nilai dasar, dan gagasan KUPI. Saat sudah menjadi anggota legislatif, Ninik merupakan salah satu tokoh yang menginisiasi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual atau RUU PKS.
Pilihan Editor: Masyarakat Diminta Laporkan Kecurangan Pemilu 2024, Ganjar: Diam Bukanlah Pilihan