TEMPO.CO, Jakarta - Chair Monash Climate Change Communication Research Hub - Indonesia Node Ika Idris mengatakan isu perubahan iklim dan lingkungan tidak menjadi prioritas tiga pasang capres dan cawapres, kendati menurutnya ancaman dan dampak perubahan iklim nyata dirasakan.
“Pemilu inilah saatnya kita untuk kita menilai mana kandidat yang memang komitmen terhadap isu perubahan iklim yang berdampak pada kita semua,” kata Ika dalam tertulisnya, Ahad, 29 Oktober 2023.
Menurut Ika, mengurangi pemanasan global dan mengatasi aspek perubahan iklim sebenarnya agenda global yang dampaknya dirasakan semua orang, baik di desa atau kota. Di kota, kata dia, terdampak oleh polusi udara, sementara di pelosok desa terdapat dampak kekeringan dan gagal panen.
Tiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud Md., Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sembari melakukan pendaftaran, tiga pasangan tersebut juga menyerahkan visi dan misi kepada KPU.
Pusat riset Monash University, Data & Democracy Research Hub, menganalisis visi dan misi pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum 2024 berdasarkan jumlah kata yang paling banyak digunakan oleh masing-masing calon dalam dokumen mereka. Co-director Data & Democracy Research Hub, Monash University Indonesia, Derry Wijaya, mengatakan penelitian ini dilakukan dengan membersihkan data dan menghitung jumlah kemunculan kata dalam visi dan misi tiga pasangan.
“Kata yang paling sering muncul (top words) dapat membantu kita memahami prioritas masing-masing pasangan dan mendapatkan gambaran rencana kerja mereka,” kata Derry dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 29 Oktober 2023.
Meski ketiga pasangan menunjukkan fokus yang berbeda, menurut Ika semua pasangan sama-sama menaruh perhatian yang kecil terhadap isu perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Dengan menggunakan empat kata kunci “lingkungan”, “iklim”, “ekologi”, dan “energi”, Ika menemukan ternyata dokumen visi-misi ketiga pasang capres hanya memuat sekitar 1 persen kata-kata yang terafiliasi dengan kebijakan perubahan iklim dan lingkungan.
Pasangan Ganjar-Mahfud paling banyak mencantumkan keempat kata tersebut, yakni sebanyak 47 kata atau sekitar 1,09 persen. Kemudian, pasangan Anies-Muhaimin sebanyak 44 kata atau 0,6 persen, sementara pasangan Prabowo-Gibran sebanyak 44 kata atau 0,58 persen.
Hasil analisis yang dilakukan team Data & Democracy Research Hub merupakan perhitungan dari dokumen visi dan misi setiap pasangan berdasarkan dokumen yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum. Visi dan misi pasangan Ganjar-Mahfud tertuang dalam dokumen 33 halaman, pasangan Anies-Muhaimin sebanyak 143 halaman, dan pasangan Prabowo-Gibran sebanyak 88 halaman.
Setelah melakukan pembersihan data dengan menghilangkan karakter non-alfabet, mengubah setiap kata menjadi kata baku, dan menghapuskan kata sambung, jumlah keseluruhan kata yang ada di dalam visi misi pasangan Ganjar-Mahfud adalah 4.302 kata, pasangan Anies-Muhaimin sebanyak 13.853, dan Prabowo-Gibran sebanyak 7.570 kata.
Selanjutnya: Perbedaan Hasil Riset terhadap 3 Pasangan Capres dan Cawapres