TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hukum tata negara Universitas Andalas, Feri Amsari, menilai ada dua kemungkinan dari masifnya usulan duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Dua kemungkinan tersebut adalah terlalu percaya diri dan kedua pihak yang mengusulkan duet itu sudah mengetahui hasil putusan uji materi soal batas minimal usia calon presiden dan calon wakil presiden yang akan segera diumumkan Mahkamah Konstitusi (MK).
Feri menyatakan kemungkinan pertama, para pendukung duet itu terlalu percaya diri MK akan mengabulkan uji materi tersebut.
Kedua, “Setidaknya mereka sudah tahu kira-kira hasilnya seperti apa,” kata Feri saat dihubungi Tempo pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Dia pun menilai derasnya dukungan terhadap duet tersebut akan berdampak pada hubungan antara Presiden Jokowi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menaunginya. Hubungan keduanya, dia menilai, akan semakin panas.
Hubungan PDIP dan Jokowi memanas
Hubungan kedua pihak sebelumnya dinilai sedang panas setelah Jokowi justru kerap memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Padahal, PDIP telah mengusung eks Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden.
Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, juga sempat memberi sinyal dukungan kepada Prabowo dengan mengenakan kaos bergambar mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) tersebut. Kaesang bahkan kini menjabat sebagai Ketua Umum PSI yang sempat mendukung Ganjar namun belakangan menunjukkan kedekatannya dengan Prabowo.
Terakhir, Gibran Rakabuming Raka yang juga kader PDIP tak mau segera memastikan lamaran dirinya menjadi bagian dari Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN-GP). Gibran menyatakan ingin berkonsultasi dengan keluarganya terlebih dahulu.
Gibran didukung oleh PBB
Nama Gibran dipastikan masuk dalam kandidat calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto setelah disodorkan oleh Partai Bulan Bintang (PBB). Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor menyatakan partainya mengusulkan dua nama. Selain Gibran, satu nama lainnya adalah ketua umum mereka, Yusril Ihza Mahendra.
Belakangan, sejumlah kelompok relawan juga secara masif mendukung duet Prabowo-Gibran untuk maju pada Pilpres 2024. Meskipun demikian, mereka masih harus menunggu hasil uji materi batas usia minimal capres dan cawapres yang akan diumumkan oleh MK pada Senin pekan depan, 16 Oktober 2023.
PBB merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Selain PBB, koalisi ini juga diisi oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat dan Partai Gelora.