TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung memeriksa satu saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana sawit oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Saksi yang diperiksa yaitu AS selaku Analis Kebijakan Ahli Madya di Direktorat Bio Energi pada Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana menyatakan pemeriksaan itu dilakukan pada Senin, 2 Oktober 2023.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” kata Ketut melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 2 Oktober 2023.
Kejaksaan Agung belum tetapkan tersangka dan tak tahu nilai kerugian negaranya
Meskipun demikian, Ketut tak menjelaskan berkas atas nama tersangka siapa yang sedang dilengkapi oleh tim penyidik. Kejaksaan Agung bahkan belum melakukan penetapan tersangka dalam kasus ini meskipun telah dinaikkan ke tahap penyidikan.
Sebelumnya, Ketut mengatakan kasus korupsi pengelolaan dana sawit oleh BPDPKS tersebut merupakan kasus baru yang sedang didalami sejak 7 September 2023 lalu. PIhak Kejagung juga melakukan penggeledahan, tapi belum bisa menyebutkan di mana lokasinya.
“Tinggal kita tunggu lagi sidang perkara selanjutnya dan penetapan tersangka,” ucap dia pada Selasa, 19 September 2023 lalu.
Soal kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus tersebut, Ketut juga belum menjelaskannya. Dia hanya mengatakan bahwa kasus ini akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Belum bisa dipastikan berapa kerugian negara," tutur Ketut.
Periksa Airlangga Hartarto
Kejaksaan Agung sebelumnya juga telah memeriksa sejumlah orang dalam kasus ini. Diantaranya adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Kejaksaan Agung juga sempat memeriksa 4 orang saksi pada Rabu pekan lalu, 27 September 2023. Dua dari empat tersangka itu adalah petinggi PT Pertamina Patra Niaga.
"Saksi yang diperiksa yaitu BSA, Manager Biofuel and Additiv Supply Chain PT Pertamina Patra Niaga dan OG selaku Senior Analyst 1 Cash Management and Treasury Sattlement PT Pertamina Patra Niaga," kata Ketut 27 September lalu.
MOH KHORY ALFARIZI | YUNI ROHMAWATI