TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menutup kemungkinan Ganjar Pranowo menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. PDIP disebut sepakat memenangkan Ganjar sebagai Presiden dalam Pilpres 2024. Lalu, siapa yang bakal menjadi cawapres pendamping Ganjar?
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan partainya menyerahkan sepenuhnya soal nama bakal cawapres Ganjar kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu, kata dia, dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika politik, tiga pilar partai, dan komunikasi dengan berbagai pihak.
"PDIP prinsipnya menyerahkan sepenuhnya bacawapres kepada Ketua Umum Ibu Mega dan berdialog dengan ketua-ketua umum partai, Bapak Jokowi, akar rumput dan Tuhan Yang Maha Esa," ujar Djarot usai penutupan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Ahad kemarin, 1 Oktober 2023.
Djarot meminta publik untuk menanti saja momentum yang tepat untuk pengumuman cawapres. Yang pasti, kata dia, pasangan ini akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Dinanti saja yang sabar pada momentum yang tepat. Pendaftaran kan masih 19-25 Oktober. Ditunggu saja," ujar dia.
Sebelumnya, Megawati mengatakan memiliki hak menentukan nama cawapres sebagai pendamping Ganjar. Namun dia mengatakan tidak akan menyampaikan hal itu kepada orang lain sebelum pengumuman resmi.
"Bukannya lalu sombong, enggak, kan yang diberi oleh Kongres Partai sebagai petugas ketua umum untuk mendapatkan hak prerogatif. Jadi ngapain saya mau ngomong sama orang?" ujar dia dalam Rakernas IV PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.
Hak prerogatif itu, kata Megawati, diberikan kepadanya karena kepercayaan dia akan memilih sosok yang tepat.
"Kenapa diberikan kepada saya? Karena orang yang memberikan hak prerogatif itu sangat tahu bahwa Ibu pasti akan memilih yang benar. Pak Jokowi itu jangan lupa," ujar dia.
Pemilu, kata Megawati, merupakan persoalan masa depan tentang bagaimana membangun kesinambungan.
"Kini, begitu banyak kemajuan pada masa Presiden Jokowi. Kesemuanya harus menjadi satu nafas kepemimpinan pendiri perjuangan hingga pada saatnya nanti," ujar dia.
Selanjutnya: Peluang Ganjar jadi cawapres Prabowo