TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di JI Expo, Jakarta Pusat dikabarkan minim tepuk tangan saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri, Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato.
"Di pembukaan Rakernas. kayak anyep banget gitu lho kayak acara upacara 17 Agustus, nggak ada sorak-sorai," ujar Puan ditirukan sumber Tempo di Jakarta, Sabtu, 30 September 2023.
Saat Megawati berpidato, dia menyebut peserta Rakernas yang terdiri dari perwakilan kader PDIP di seluruh Indonesia itu baru bertepuk tangan ketika diminta. "Tepuk tangannya cuma cilik tok. Baru Ibu (bilang) kok nggak semangat, baru tepuk tangan," ujar Puan.
Minimnya tepuk tangan juga terjadi saat pidato calon presiden Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo yang juga kader PDIP. Bahkan minimnya tepuk tangan itu mirip seperti situasi menonton konser Melayu dan wayang.
Namun kabar itu dibantah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. "Itu mendengarnya harus disempurnakan lagi," kata dia saat ditemui usai acara di JIExpo, Sabtu, 30 Desember 2023.
Hasto mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato selama 2,5 jam dalam rapat paripurna yang berlangsung tertutup. "Semua disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar dia.
Hasto mengatakan dalam rapat itu, Megawati memberikan semangat kepada para kader PDIP dengan sejumlah materi penting.
"Ibu memberikan semangat, kadang-kadang terkait pribadi, misalnya kekerasan terhadap perempuan, sebagai suatu sikap dari seluruh kader partai agar itu tidak boleh terjadi," ujar dia.
Megawati, lanjut Hasto, mengingatkan hal-hal fundamental dalam politik yang digerakkan oleh nilai-nilai kemanusiaan. "Politik itu dimulai dari keluarga," kata dia.
Hasto mengatakan Megawati mengingatkan politik itu dimulai dari hal-hal yang detail. "Itu banyak diingatkan oleh Bu Mega," kata dia.
Pilihan Editor: Hasto Tanggapi Usulan Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP setelah Pemilu 2024