TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mengatakan ejekan yang dia terima di media sosial setelah mendapat kartu tanda anggota atau KTA PSI belum seberapa. Dosis serangan dan hujatan itu dinilai masih rendah.
"Enggak sebanding dituduh PKI, antek Cina, anti-Islam, plonga-plongo, ijazah palsu," kata Kaesang dalam pidato politiknya seusai resmi ditunjuk sebagai Ketua Umum PSI, di gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 25 September 2023.
Namun ia merasa aneh, sebab ledekan itu tak hanya menyasarnya, tapi juga menyerang istrinya, Erina Gudono. "Istri saya tercinta ikut-ikutan diserang. Wong dia enggak ikut-ikutan (masuk partai), kecuali hanya memberi restu buat saya," ujar Kaesang.
Ejekan di media sosial itu ketika dia ditanya tidak memilih masuk partai yang basis pemilih lebih besar dan berpeluang melenggang ke DPR RI. "Saya justru masuk PSI karena partai ini masih kecil," tutur Kaesang.
Dia menyatakan tertarik bergabung ke PSI karena partai itu belum mendapatkan kursi DPR RI. Malam itu, kaesang berjanji akan berjuang membawa PSI sebagai partai besar di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
"Dan 2024 PSI bisa ada di DPR. Setuju enggak?" kata Kaesang berteriak meminta persetujuan anggota, pengurus, dan simpatisan di ruangan itu.
Soal ijazah palsu yang disebut Kaesang, itu merujuk pada kasus yang sebelumnya dituduhkan Bambang Tri Mulyono kepada ayahnya, Joko Widodo atau Jokowi, yang disebut memegang ijazah palsu. Bambang menggugat kasus itu ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 3 Oktober 2022.
Begitu juga tuduhan berpaham komunis. Hal ini sempat dituduhkan kepada Jokowi. Ihwal tuduhan komunis ini sempat di respons Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Saya dan Pak Jokowi dibilang komunis, di mana nalarnya?" kata Megawati pada 26 Agustus 2020.
Adapun beberapa tuduhan yang menyasar Jokowi, Kaesang mengajak kader, pengurus, serta simpatisan PSI supaya berpolitik dengan hati dan kegembiraan. Tidak mencela apalagi menjatuhkan pihak lain yang dapat memeceh-belah masyarakat.
"Sekali lagi kita itu fokus menjalankan politik dengan kegembiraan dalam meraih kemenangan. Kita tidak perlu menggunakan strategi konfrontatif," tutur Kaesang.
Kaesang menekankan tujuan politik PSI baik. Sebab itu, para politisi di partai itu harus mejalankannya dengan cara baik-baik. "Kita berpolitik dengan santuy dan santun," ucap Kaesang.
Pilihan Editor: Jokowi Ngaku Tak Ikut-ikut soal Kaesang Terjun ke Politik