INFO NASIONAL - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat berkolaborasi dan bekerja sama untuk memajukan perekonomian nasional. Dengan kerja sama dan kolaborasi ini, ekonomi umat akan makmur.
Memdag Zulkifli meminta masyarakat fokus memajukan ekonomi dan tidak mudah diadu domba. Ekonomi yang kuat dapat menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat dan bangsa.
"Kata kunci keberhasilan adalah kolaborasi, kerja sama, dan persaudaraan. Kita bisa menyelesaikan semua masalah karena bekerja sama," kata Mendag Zulkifli saat menghadiri Pembukaan Muktamar Rifa'iyah ke-10 yang diselenggarakan di Gedung Olah Raga Abirawa, Batang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 23 September 2023. Hadir pada acara ini Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Ketua Umum PP Rifa'iyah KH Mukhlisin Muzarie, dan PJ Bupati Batang Lani Dewi Rejeki.
Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, saat ini ekonomi di berbagai negara mengalami kelumpuhan pascapandemi. Sementara di Indonesia, inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi stabil. Selain itu, neraca dagang Indonesia mengalami tren surplus.
Mendag Zulkifli mengajak peserta yang hadir terus berjuang untuk negara dan bangsa, serta menjaga persatuan. Selain itu, terus terlibat dalam diskusi produktif dan jangan mudah diadu domba.
Baca Juga:
"Saya mengajak umat berjuang ke arah yang substansi seperti bagaimana ekonomi kita maju, bagaimana anak-anak kita menguasai ilmu," ujar Mendag Zulkifli.
Mendag Zulkifli juga mengapresiasi kehadiran organisasi Rifa'iyah serta kontribusi KH Ahmad Rifa'i dalam menyebarkan dakwah sekaligus melawan kolonialisme pada masanya. "Saya hadir di sini atas nama pribadi, juga mewakili pemerintah pusat. Terima kasih kepada rifaiyah, perannya tak terkira," ujarnya.
Rifa'iyah adalah organisasi keislaman yang didirikan pengikut KH Rifa'i pada 1965. KH Rifa'i merupakan tokoh pergerakan Islam pada zaman penjajahan Belanda yang lahir sekitar 1786 di Kendal, Jawa Tengah.
Selain itu, ia juga mendirikan sebuah pesantren di Kalisalak sepulang menimba ilmu di tanah suci Mekkah dan Mesir. Perjuangannya melawan kolonial membuat KH Ahmad Rifa'i diasingkan ke Ambon pada 1859.
"Perjuangan Syekh Rifa'i akan terus diingat. Kontribusinya kepada perjuangan, NKRI, pendidikan sungguh luar biasa. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata Mendag Zulkifli. (*)