TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Imigran Sri Lanka yang terdampar di Kabupaten Nagan Raya melakukan mogok makan setelah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Meulaboh, Aceh Barat. “Mereka melakukan mogok makan, karena menolak dipindahkan,” kata Kepala Kantor Imigrasi Meulaboh, Suryo Santoso, Jumat (22/05).
Menurutnya, mereka dipindahkan pada Rabu lalu dengan alasan keamanan. Mereka tidak ditahan, bahkan pintu sel tetap dibuka. Tetapi kemudian para imigran yang terdampar di Aceh tersebut melancarkan aksi mogok makan dan meminta dipertemukan secepatnya dengan UNHCR. Sebelumnya mereka ditampung di gudang Koperasi Unit Desa Alue Bili, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.
Saat ini kata Suryo, para imigram tersebut sedang didata oleh tim verifikasi dari Departemen Luar Negeri (Deplu) yang tiba di Meulaboh, kemarin. “Kami terus mendalami status mereka,” ujarnya.
Para imigram dari Srilanka yang berjumlah 55 orang itu sebelumnya terdampar di Nagan Raya pada Kamis (14/05) pekan silam. Mereka terdampar setelah perahu yang mereka tumpangi, Happy New Star mengalami kebocoran dan karam. Informasi yang diperoleh dari para imigran, mereka hendak menuju Australia untuk mencari suaka politik, menyusul keamanan di negeri mereka.
ADI WARSIDI