TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu, Budiman Sudjatmiko, menanggapi isu soal dugaan bakal calon presiden Prabowo Subianto menampar dan mencekik wakil menteri dibantah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Yang memimpin rapat itu Pak Presiden, dan Pak Presiden mengatakan tidak terjadi seperti itu," kata Budiman kepada Tempo, seusai berdiskusi dengan wartawan di kantor Prabu, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023.
Sebelumnya, beredar di media sosial seorang menteri menampar dan mencekik wakil menteri. Banyak yang menduga menteri yang melakukan tindakan kekerasan itu Prabowo dan korbannya Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Konten itu beredar di kanal YouTube Seword TV besutan Alifurrahman Asyari, Direktur Seword Media Utama. Menurut Alifurrahman, peristiwa itu terjadi sebelum sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta. Setelah kabar itu diembus, banyak yang menganggapnya benar, ada menilai itu info hoaks.
Budiman, yang kini menyokong Prabowo di pemilihan presiden atau Pilpres 2024 nanti, mengatakan kabar itu juga sudah dibantah oleh Kementerian Pertanian yang menyebut hal itu sebagai kabar palsu. Budiman menjelaskan, setelah Jokowi yang ketika itu memimpin rapat dan menyatakan kabar tersebut tidak benar, "Menurut saya apalagi yang bisa kita percaya?" kata dia.
Budiman menegaskan, isu yang beredar itu tidak perlu dipercaya setelah kementerian dan Jokowi sudah mengatakan informasi itu tidak benar. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 ini menilai penyampaian presiden itu sebagai otoritas tertinggi.
Belakangan, setelah informasi yang diduga sebagai kabar bohong itu meroket, Alifurrahman, narator dalam konten Seword itu dilaporkan di Badan Reserse Kriminal Umum atau Bareskrim Polri pada Selasa, 19 September lalu.
Pelapor konten itu Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan. Dia mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan kasus dugaan penyebaran berita hoaks yang menarik perhatian publik. Isu di Seword itu viral dengan judul "Alifurrahman: Ada Capres Nampar Wamen di Ruang Rapat?" Dalam tayangan tersebut Alifurahman mengatakan mendapat informasi itu dari grup WhatsApp.
Selain Lisman, Ketua Umum DPP Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, juga mempersoalkan konten itu. Ia mengatakan membawa kasus itu ke ranah hukum pada Kamis, 21 September lalu. "Jadi saya kira, kemunculan hal itu saya lihat sebagai isu politik," ujar Budiman, 53 tahun.
Pilihan Editor: Deretan Proyek Pembangunan IKN yang Diresmikan Jokowi Pekan Ini