TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut Koalisi Indonesia Maju yang mengusung dirinya sebagai bakal calon presiden tak menolak jika ada pendekatan dari Partai Demokrat untuk bergabung. "Insya Allah," kata dia seusai acara di Partai Golkar pada Kamis,14 September 2023.
Partai Demokrat saat ini belum menentukan lagi pilihan koalisinya setelah hengkang dari Koalisi Perubahan. Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu memilih keluar koalisi itu setelah NasDem dianggap secara sepihak menentukan bakal cawapres Anies Baswedan yaitu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baru-baru ini dalam acara pertemuan Persatuan Purnawirawan ABRI atau Pepabri, Prabowo terlihat duduk satu meja dengan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Mereka pun terlihat bernyanyi bersama di acara tersebut.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan ihwal arah koalisi yang akan dijajaki Partai Demokrat. Herzaky menyebutkan bahwa kunci koalisinya adalah legowo.
Terlepas dari pilihan koalisi, kata Herzaky, Demokrat selalu berjuang bagaimana untuk amanah seperti yang dipercayakan masyarakat.
"Arah ke depan koalisi yang bakal dituju oleh Partai Demokrat, setahu kami kata kuncinya: wo, alias kita harus legowo," kata Herzaky melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 14 September 2023.
Adapun koalisi pilpres yang saat ini ada, disebut Herzaky memiliki potensi kemungkinan yang sama untuk dijajaki. "Bisa Prabowo, bisa Pranowo," katanya. "Kami akan berjuang terus agar calon kami bisa mendapatkan amanah dari rakyat dan benar-benar amanah jika terpilih."
Adapun soal sosok Prabowo yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Herzaky menilai ketua umum Gerindra itu sosok yang berbakti pada negeri.
"Pernah membaktikan diri kepada negeri berpuluh tahun sebagai prajurit, kini sebagai pemimpin parpol dan menteri," katanya.
Di lain sisi, kata Herzaky, sosok Ganjar yang diusung koalisi PDIP merupakan tokoh yang berpengalaman. Ganjar juga pernah menjabat sebagai gubernur dua periode, juga pernah menjabat sebagai anggota legislatif. "Kapasitas, kompetensi keduanya tidak perlu kita ragukan lagi," ujar Herzaky.
Dia mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY merupakan sosok yang bijaksana. Sebelum menyampaikan arah koalisi, dirinya memeberikan rekomendasi kepada Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Kami meyakini keputusan terbaiklah yang akan diambil oleh Mas AHY. Keputusan apa pun itu, tentunya yang dirasa beliau terbaik untuk rakyat, bangsa, dan negara," katanya.
Pilihan Editor: Kilas Balik Pendirian Partai Demokrat 22 Tahun Lalu, Antar SBY sebagai Capres 2004