TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanul Haq mengatakan akan ada komunikasi antara pihaknya dengan keluarga almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. "Kami hanya butuh waktu nanti, siapa yang memfasilitasi," kata dia di Tuban pada Sabtu, 9 September 2023.
Maman mengatakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merencanakan ziarah ke Makam Gus Dur di Kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. "Kami akan ziarah, setelah menyelesaikan semua rangkaian ziarah makam Wali Songo," kata Maman.
Ia mengatakan secara pribadi telah melakukan ziarah ke makam Gus Sur dan diterima dengan baik oleh pihak keluarga. "Bagaimana pun kami selalu menghormati orang-orang tua," kata dia.
Dia menjelaskan sosok Gus Dur di PKB sebagai orang tua, sekaligus mantan presiden, sehingga tidak ada kata untuk saling membenci antara satu sama lain. Bahkan Gus Dur oleh sebagian besar masyarakat telah dianggap sebagai wali ke-10.
Terkait konflik antara Muhaimin dan Keluarga Gus Dur, Maman menegaskan semua pihak hanya ingin mendudukkan seluruh masalah secara proporsional.
Konflik Muhaimin dan Gus Dur
Sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri PKB. Partai anak kandung Nahdlatul Ulama atau NU itulah yang mengantarkan dirinya jadi Presiden. Namun, seiring berjalannya waktu, Gus Dur justru didepak dari PKB.
Keluarnya Gus Dur dari partai yang didirikannya itu terjadi pada 2008. Menurut Yenny Wahid, putri Gus Dur, ayahnya dikeluarkan dari kepartaian oleh Ketua Umum PKB saat ini, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Cak Imin merupakan kemenakan Gus Dur. Keduanya terlibat konflik pada 2008 silam. Perseteruan internal itulah yang menyebabkan Gus Dur terdepak dari PKB.
Konflik bermula saat Cak Imin menjabat sebagai Ketua Umum PKB hasil Muktamar Semarang 2005. Cak Imin kemudian dilengserkan oleh Gus Dur yang menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB. Pemecatan itu lantaran Cak Imin dinilai kerap mendekati istana atau pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal saat itu PKB merupakan partai oposisi.
Akibatnya PKB terpecah menjadi dua kubu. Yaitu Kubu Gus Dur dan Kubu Cak Imin. Masing-masing kubu pun menggelar Muktamar Luar Biasa. Kubu Gus Dur menggelar Muktamar di Parung, Bogor pada 30 April sampai 1 Mei 2008. Sementara Kubu Cak Imin menggelar muktamar di Hotel Mercure Ancol sehari kemudian, 2 Mei 2008. Dalam muktamar tersebut, Cak Imin memutuskan dirinya kembali menjadi pemimpin PKB.
Tak hanya itu, Muktamar Kubu Muhaimin juga memutuskan mendepak Yenny Wahid yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal PKB. Bahkan, Gus Dur selaku pendiri dan Ketua Dewan Syuro PKB juga ikut dikeluarkan dan digantikan oleh KH Aziz Mansyur. Kubu Gus Dur lantas menggugat kubu Muhaimin ke pengadilan. Cak Imin dianggap melanggar Anggaran Dasar / Anggran Rumah Tangga PKB. Namun pengadilan memenangkan Kubu Muhaimin.
Namun dalam wawancara dengan Najwa Shihab di program Mata Najwa, Muhaimin membantah dirinya mengkudeta Gus Dur. "Narasi itu muncul tiap lima tahun. Selalu muncul," kata Muhaimin seperti dilihat di kanal YouTube Najwa Shihab, Senin 4 September 2023.
Soal tuduhan dirinya berkhianat, bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan itu mengatakan tuduhan tersebut sama sekali tak beralasan. "Yang benar adalah justru saya dikudeta. Dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya. Bahkan, saya dengan ikhlas berhenti dari ketua umum," kata dia.
Pilihan Editor: Muhaimin Iskandar Minta PKS Tetap Berada di Koalisi Perubahan