INFO NASIONAL – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji pada Jumat, 25 Agustus 2023. Kegiatan ini berlangsung di sela Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM) G20 di Jaipur, India yang berlangsung pada 24—25 Agustus 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulhas meminta Jepang segera mengeliminasi tarif bagi empat pos tarif tuna kaleng Indonesia sebagai bagian dari Protokol Perubahan Perjanjian Kemitraan Ekonomi antara Indonesia dan Jepang (Indonesia—Japan Economic Partnership Agreement/IJEPA).
“Jepang sudah memberikan eliminasi tarif untuk pos tarif tuna kaleng Filipina, Thailand, dan Vietnam. Eliminasi tarif untuk empat pos tarif tuna kaleng merupakan syarat mutlak bagi Indonesia untuk penyelesaian perundingan Protokol Perubahan IJEPA,” kata Mendag Zulhas.
Ia menjabarkan bahwa hubungan ASEAN dengan Jepang yang semakin erat dan telah berlangsung selama 50 tahun. Karena itu, acara Peringatan 50 tahun ASEAN—Jepang harus dimanfaatkan untuk memaksimalkan hubungan. Kesempatan ini pun menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia dan Jepang untuk menyelesaikan perundingan Protokol Perubahan IJEPA.
“Saya optimistis kedua negara dapat mengumumkan penyelesaian substansi perundingan Protokol Perubahan IJEPA di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada September 2023 di Jakarta. Saya juga optimistis Indonesia dan Jepang dapat menandatangani protokol dimaksud pada KTT Peringatan 50 tahun ASEAN–Jepang pada Desember 2023 di Tokyo, Jepang,” kata Mendag Zulhas.
Baca juga:
Sementara itu, Menteri Yamada Kenji menyampaikan harapan Jepang agar Indonesia dapat menyukseskan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-13 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). “Jepang juga berharap Indonesia dapat mendukung keanggotaan penuh Timor-Leste ke WTO,” katanya.
Sekilas Perdagangan Indonesia—Jepang
Total perdagangan Indonesia dengan Jepang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode Januari—Mei 2023, total perdagangan Indonesia dengan Jepang tercatat sebesar US$ 16,3 miliar. Ekspor Indonesia ke Jepang sebesar US$ 9,4 miliar dan impor Indonesia dari Jepang US$ 6,8 miliar. Indonesia surplus sebesar US$ 2,5 miliar.
Sementara itu, pada 2022 total perdagangan Indonesia mencapai US$ 42,0 miliar atau naik 29,2 persen dibanding 2021. Ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar US$ 24,8 miliar dan merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir (2018—2022). Di sisi lain, impor Indonesia dari Jepang sebesar US$ 17,1 miliar. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Jepang sebesar US$ 7,6 miliar.
Dalam lima tahun terakhir (2018—2022), tren total perdagangan kedua negara tumbuh sebesar 2,61 persen. Indonesia pun terus menikmati surplus perdagangan terhadap Jepang dalam periode lima tahun tersebut.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang antara lain sirkuit elektronik terpadu; gas petroleum dan gas hidrokarbon lainnya; kawat diisolasi, kabel, dan konduktor listrik; perangkat telepon dan ponsel pintar; dan bagian dan aksesori kendaraan bermotor. Komoditas impor utama Indonesia dari Jepang antara lain sirkuit elektronik terpadu; bagian dan aksesori kendaraan bermotor; produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan; peralatan semikonduktor; dan aparatus listrik. (*)