Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bandung Targetkan 16 Ton Umbi Untuk Produksi Alkohol

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung: Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menargetkan produksi umbi umbian mencapai 16 ton perbulan dengan luas area sekitar 900 hektar di dua Kecamatan. "Ini untuk memenuhi konsumsi masyarakat dan untuk produksi bahan cairan alkohol, yang pabriknya akan beroperasi di Kabupaten Bandung Barat dengan investor dari korea," ungkap Lilli Koesmadi Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat di Padalarang, Selasa, (12/4).

Ia menyatakan, untuk menaikan tingkat produksi pertanian berupa padi, umbi-umbian dan pisang, pemerintah setempat telah membina sekitar 500 kelompok tani, dimana tiap kelompok tani mendapatkan bantuan sekitar Rp 150 juta dari anggaran Pemerintah Pusat. "Tahun ini, baru tiga kelompok tani yang mendapatkan kucuran dananya," ujar Lili Koesmadi.

Selain dari Pemerintah Pusat, lanjut Lilli, kucuran bantuan dana untuk peningkatan ketahanan pangan juga didapat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 10 juta per kelompok tani. "Kalau bantuan dari pemerintah kabupaten belum ada, karena keterbatasan anggaran sebagai kabupaten baru," ungkapnya. Ia menyatakan, pemerintah juga tengah memfokuskan pada produksi buah pisang golek di 10 kecamatan di Bandung Barat di area lahan sekitar 1200 hektar. "Kita targetnya kabupaten bandung sebagai pengekspor buah pisang ke negara Eropa dalam beberapa tahun kedepan," terang Lili.

Harga dipasaran, untuk umbi-umbian hasil petani dihargai rata-rata Rp 400 perkilogram dan untuk pisang galek sekitar Rp 5 ribu perkilogram. Sedangkan untuk produksi padi, pemerintah metargetkan 217.573.31 ton di area seluas 19.245 hektar dengan sasaran tanam 2 kali tanam tiap musim. "Sedikitnya ada 15 desa yang akan dibentuk menjadi kawasan lumbung padi," ujarnya.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menteri Amran Janjikan April 2017 Produksi Jagung Melimpah

18 Januari 2017

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman ikuti Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 19 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Menteri Amran Janjikan April 2017 Produksi Jagung Melimpah

Produksi jagung naik empat juta ton per bulan sementara
kebutuhan untuk industri pakan 700 ribu ton.


Ini Respons Menteri Amran Tanggapi Anjloknya Harga Jagung

1 Agustus 2015

Petani menyisir biji jagung keringnya di Desa Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Dari 35000 hekatare lahan, petani dapat menghasilkan sekitar 280.000 pipilan kering. Tempo/Jati Mahatmaji
Ini Respons Menteri Amran Tanggapi Anjloknya Harga Jagung

Harga jagung pipilan kering di Kabupaten Sumbawa saat ini berkisar Rp 2.150 per kilogram, jatuh dari posisi harga pada tahun lalu.