TEMPO.CO, Jakarta - Menkopolhukam Mahfud MD mengaku sempat ditawari Partai Keadilan Sejahtera alias PKS sebagai bacawapres Anies Baswedan. Namun Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menolaknya.
“Ketua Umum Pak Syaikhu ketika datang ke rumah saya, menjajaki bagaimana kalau bapak menjadi cawapresnya Anies,” kata Mahfud pada Senin. 5 Juni 2023.
Mahfud menjelaskan alasan dirinya menolak tawaran cawapres tersebut. Ia tak mau jadi sebab hilangnya tiket pencapresan Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP. Mahfud memperkirakan ada anggota koalisi pengusung Anies yang tidak setuju dengan penyandingan tersebut. Risikonya, salah satu partai malah bisa keluar dari koalisi.
“Saya bilang jangan saya, nanti malah pecah koalisi Anies. Kalau nanti koalisinya ga setuju,” katanya.
Nama Mahfud MD sebagai cawapres muncul ke publik bukan kali pertama. April lalu misalnya, namanya jadi salah satu yang disebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi cocok mendampingi bacapres PDIP Ganjar Pranowo. “Yang cocok banyak. Ada Pak Erick, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud MD, Pak Ridwan Kamil, Cak Imin, dan Pak Airlangga,” kata Jokowi, pada Sabtu, 22 April 2023
Pada Pilpres 2019 lalu, nama Mahfud MD juga masuk dalam radar PDIP yang tengah menggodok cawapres untuk capres mereka, Jokowi. Nama Mahfud MD muncul bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kala itu, Mahfud menyatakan kesiapannya jika dipinang mendampingi Jokowi. Namun, dia menegaskan tidak ingin terlalu berambisi.
“Saya sudah menjawab tegas, saya tidak ingin menjadi cawapres, tetapi bukan tidak mau,” kata Mahfud saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 15 Maret 2018.
Namun Jokowi akhirnya memilih Ma’ruf Amin sebagai Cawapresnya. Keputusan tersebut membuat banyak pihak terkejut. Pasalnya, nama cawapres yang mencuat sebelumnya bukanlah Ma’ruf, tapi Mahfud MD. Mantan Ketua MK itu bahkan diketahui sudah mengurus berbagai persyaratan menjadi cawapres.
Kendati begitu, Mahfud MD, tak merasa kecewa karena tak dipilih Jokowi, meski sempat digadang-gadang jadi cawapres. Dia juga mengatakan agar Jokowi tak merasa bersalah. “Sekarang sudah selesai. Pak Jokowi tak perlu merasa bersalah,” ujar Mahfud di kantornya di Jalan Kramat, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018.
Dia memaklumi keputusan Jokowi memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI Maruf Amin sebagai cawapres. “Saya tidak kecewa, tapi kaget,” ungkapnya.
Pilihan Editor: Tolak Jadi Cawapres Anies Baswedan, Mahfud MD: Agar Koalisi Perubahan Tidak Bubar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.