Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Catatan Bamsoet: Tampilkan Politik Bermartabat, Pembelajaran untuk Generasi Muda

image-gnews
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Iklan

INFO NASIONAL – Tahun politik menuju pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) pada 2024 hendaknya tidak dimanfaatkan untuk mengeskalasi benih-benih disharmoni dalam dinamika kehidupan masyarakat. Semua unsur kekuatan politik harus didorong untuk menampilkan politik yang bermartabat guna mereduksi benih disharmoni.

Akan menjadi sangat ideal jika agenda politik pemilihan umum (Pemilu) itu dijadikan momentum pembelajaran bagi generasi muda menggunakan hak politiknya; yakni hak memilih pemimpin nasional dan daerah, serta hak memilih para wakil mereka di parlemen.

Dalam konteks pembelajaran politik itu, generasi muda, terutama generasi Z, diajak untuk menyoal dan menilai kompetensi calon pemimpin dan calon anggota legislatif (Caleg), rekam jejak, serta kepedulian calon pemimpin dan para Caleg pada ragam masalah sosial dan ekonomi yang mengemuka.

Memilih calon pemimpin yang kompeten dan fokus mengabdi kepada bangsa-negara adalah kehendak semua orang. Maka, melalui sarana media sosial, beberapa kelompok masyarakat saat ini sudah dan mulai mengajak serta mendorong generasi muda untuk cerdas dan bijak dalam menilai calon-calon pemimpin yang sudah dimunculkan kekuatan-kekuatan politik. Agar penilaian orang muda obyektif, tentu saja mereka patut diberikan informasi yang benar dan akurat.

Ironisnya, gema pembelajaran itu tak jarang tenggelam oleh gelombang berita bohong (hoaks) yang bisa menyesatkan. Selain hoaks, semburan ujaran kebencian pun marak dialamatkan kepada para calon pemimpin. Masing-masing komunitas simpatisan saling melancarkan serangan untuk memperburuk citra para calon pemimpin.

Publik tahu bahwa saling serang antar-komunitas simpatisan seperti itu adalah pola lama yang dipraktikan lagi untuk mewarnai rangkaian persiapan Pemilu 2024. Saling menyemburkan ujaran kebencian itu adalah benih-benih disharmoni dalam masyarakat.

Disharmoni memang bukan masalah baru. Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa disharmoni itu terbentuk dari perbedaan sikap politik dan pilihan kelompok-kelompok masyarakat pada agenda pemilu tahun-tahun terdahulu.

Tidak bijaksana jika disharmoni itu diwariskan kepada orang-orang muda semisal generasi Z. Siapa pun yang berkehendak baik pasti tidak ingin disharmoni itu berkepanjangan, karena semua orang pada dasarnya ingin hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Maka, dengan berbagai cara dan pendekatan, disharmoni itu harus diakhiri, cepat atau lambat.

Karena disharmoni itu tak jarang disulut oleh pilihan dan sikap politik, salah satu alternatif yang sangat layak untuk mereduksi keterbelahan itu adalah mengedepankan politik yang bermartabat.

Politik bermartabat sangat penting untuk dikedepankan di tahun politik sekarang ini, ketika beberapa komunitas dalam masyarakat menjadi begitu sensitif berkait dengan isu atau figur calon presiden.

Semangat mengedepankan politik bermartabat itu harus terlebih dahulu ditunjukan oleh para kontestan bersama kekuatan-kekuatan politik yang mendukungnya. Setiap calon pemimpin hendaknya fokus saja pada pemaparan program, dan tawaran-tawaran solusi atas ragam masalah sosial dan ekonomi yang menjadi keprihatinan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan selalu fokus pada program dan tawaran solusi, calon pemimpin tak hanya berusaha meyakinkan, tetapi juga mencerdaskan calon pemilih. Lebih dari itu, mengajak masyarakat mencerna dan memahami program akan mempersempit ruang bagi siapa saja menyemburkan ujaran kebencian dan menebar hoaks.

Kecenderungan itulah yang terlihat ketika masyarakat Indonesia sekarang ini diajak untuk mulai melakoni tahun politik menuju agenda Pemilu 2024. Alih-alih menghadirkan politik bermartabat bagi pembelajaran generasi muda, ruang publik hari-hari ini justru dijejali dengan ujaran kebencian dan hoaks. Emosi publik diaduk-aduk dengan ragam manuver.

Informasi yang tidak akurat dan menyesatkan ditebar. Setelah didahului dengan menebar tuduhan yang hanya berdasar asumsi, ada kelompok yang sudah memainkan lakon sebagai korban (playing victim) konspirasi politik.

Bahkan, ada upaya untuk menimbulkan gaduh. Antara lain dengan menyebarluaskan informasi bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan gugatan terkait sistem pemilu yang isinya bakal mengubah sistem pemilu menjadi proporsional tertutup. Selain itu, masih digaungkan juga kecurigaan tentang masih adanya upaya menunda Pemilu dari jadwal 2024.

Semudah dan sesederhana itukah proses mengubah sistem Pemilu 2024, ketika rangkaian jadual penyelenggaraan pemilu sudah ditetapkan? Jangankan para hakim di MK, masyarakat awam pun tahu risiko mengubah sistem pemilu, terutama ketika partai politik peserta Pemilu 2024 sudah resmi ditetapkan; dan, ketika Parpol pun sudah mendaftarkan para caleg-nya di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Lalu, ketika semuanya sedang giat melakukan persiapan, dan juga figur Capres sudah diumumkan, siapa yang akan menunda jadual Pemilu 2024, dan untuk alasan apa? Hanya ketika negara dalam keadaan darurat Pemilu bisa ditunda, sesuai ketentuan UU No. 7/2017 tentang Pemilu.

Pasca reformasi 1998, generasi orang tua sudah menimba banyak pengalaman dari sejumlah Pemilu dengan segala macam dinamika-nya. Rangkaian pengalaman itu hendaknya menjadi pelajaran berharga.

Pemilu terdahulu masih menyisakan masalah berwujud disharmoni dalam masyarakat. Generasi orang tua harus berupaya mengakhiri disharmoni itu dengan menghadirkan politik yang bermartabat. (*)

Bambang Soesatyo [Ketua MPR RI/Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD/Dosen Tetap Fakultas Hukum, Ilmu Sosial & ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka dan Universitas Perwira Purbalingga]

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Generasi Milenial dan Z Bermedia Sosial 6 Jam Per Hari, Budi Arie: Upayakan Pemilu Damai

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan) meninjau media center KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 1 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa
Generasi Milenial dan Z Bermedia Sosial 6 Jam Per Hari, Budi Arie: Upayakan Pemilu Damai

Budi Arie Setiadi mengungkapkan tahun 2024 akan menjadi tahun demokrasi besar bagi tanah air.


Bamsoet Berikan Kuliah Umum Tentang Tantangan Masa Depan Umat Manusia di Yeungnam University

4 jam lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Umum Tentang Tantangan Masa Depan Umat Manusia di Yeungnam University

Ketua MPR RI Bamsoet Berikan Kuliah Umum Tentang Tantangan Masa Depan Umat Manusia di Yeungnam University, Korea Selatan


Bamsoet Saksikan Penandatanganan Nota Kerjasama antara UNPERBA dengan Yeungnam University

4 jam lalu

Bamsoet Saksikan Penandatanganan Nota Kerjasama antara UNPERBA dengan Yeungnam University

Ketua MPR RI Bamsoet Saksikan Penandatanganan Nota Kerjasama antara UNPERBA dengan Yeungnam University


Majelis Taklim Ikut Mencerdaskan Dan Menjaga Generasi Muda Dari Perilaku Menyimpang

4 jam lalu

Majelis Taklim Ikut Mencerdaskan Dan Menjaga Generasi Muda Dari Perilaku Menyimpang

Terima Delegasi FKMT, HNW: Majlis Taklim Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dan Menjaga Generasi Muda Dari Perilaku Menyimpang


HNW Dukung Usulan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kemenag

4 jam lalu

HNW Dukung Usulan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kemenag

Untuk Makin Memajukan Pesantren, HNW Dukung Usulan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kemenag


Ketua MPR RI Ajak Tingkatkan Kerjasama Ekonomi dan Investasi Penguasa Korsel di Indonesia

4 jam lalu

Ketua MPR RI Ajak Tingkatkan Kerjasama Ekonomi dan Investasi Penguasa Korsel di Indonesia

Bertemu Walikota Gyeongsan dan Pengusaha KADIN Korea Selatan, Ketua MPR RI Ajak Tingkatkan Kerjasama Ekonomi dan Investasi Penguasa Korsel di Indonesia


Bea Cukai Madura Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal

5 jam lalu

Bea Cukai Madura Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal

Lewat Operasi Bersama, Bea Cukai Madura Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal


Mendag Zulkifli Hasan: Harga Bapok Stabil dan Pasokan Cukup

5 jam lalu

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Pasar Wakerow Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa 19 September 2023.
Mendag Zulkifli Hasan: Harga Bapok Stabil dan Pasokan Cukup

Tinjau Pasar Weekarou di Sumba Barat, Mendag Zulkifli Hasan: Harga Bapok Stabil dan Pasokan Cukup


Kedepankan Kearifan Lokal dalam Branding Daerah Tujuan Wisata

5 jam lalu

Kedepankan Kearifan Lokal dalam Branding Daerah Tujuan Wisata

Optimalisasi teknologi digital dalam penguatan branding sejumlah daerah tujuan wisata, harus tetap mengedepankan kearifan lokal.


Bamsoet Apresiasi Gerakan Desa Membangun di Korsel

5 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Gerakan Desa Membangun di Korsel

Bertemu Wakil Gubernur Gyeongsangbuk-do Korea Selatan, Ketua MPR RI Bamsoet Puji Gerakan Desa Membangun yang Membuat Ekonomi Korea Selatan Meroket