Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Politik Mochtar Pabottingi Wafat Setelah Sempat Alami Koma

image-gnews
Pemerhati Politik Mochtar Pabottingi saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemerhati Politik Mochtar Pabottingi saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis sekaligus ilmuwan politik nasional, Mochtar Pabottingi wafat pada Ahad dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB. Kabar ini dibenarkan oleh sahabat Mochtar yang juga mantan Kepala Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke hadirat Ilahi Bapak Mochtar Pabottingi. Hari Minggu dini hari, jam 12.30. Semoga almarhum kembali dengan husnul khatimah dan bisa beristirahat dengan damai. Semoga pula segenap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Yudi dalam keterangannya, Ahad, 4 Juni 2023. 

Jenazah Mochtar akan dibawa ke rumah duka di Jalan Plafon, Kayu putih, Pulo Gadung. Jakarta Timur pagi ini. 

Sempat Alami Serangan Jantung 

Sebelumnya, Mochtar menjalani perawatan di Rumah Sakit EMC, Pulo Mas, Jakarta Timur. Sang istri, Nahdia Julihar, mengatakan Mochtar terkena serangan jantung pada Sabtu pagi, 22 April 2023, atau bertepatan dengan Idul Fitri 1444 Hijrian.

Nahdia menyatakan bahwa Mochtar langsung mengalami koma saat itu. Pria berusia 77 tahun itu pun harus menjalani operasi pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk mengatasi sumbatan jalan napas atau traceostomy pada Sabtu lalu.

"Bapak langsung koma. Dua hari lalu Bapak traceostomy, berhasil dengan baik. Tapi Bapak belum sadarkan diri," ujar Nahdia ketika dihubungi Tempo pada Senin malam, 8 Mei 2023.

Profil Singkat Mochtar Pabottingi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mochtar Pabottingi merupakan penulis sastra kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatam, 17 Juli 1945. Namun, dia juga dikenal senbagai peneliti utama bidang perkembangan politik nasional di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Mochtar Pabottingi menempuh pendidikan di jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada 1973. Dia melanjutkan studi di Universitas Massachusets Amerika Serikat dan lulus M.A pada 1984. Tidak berhenti di situ, Mochtar Pabottingi meneruskan pendidikan ke Universitas Hawaii Amerika Serikat dan mendapat gelar Ph.D pada 1989.

Dalam perjalanan kariernya, Mochtar Pabottingi pernah menjadi redaktur di Harian Mercu Suar dan Harian Kami, Ketua Seni Budaya Muslim Indonesia di Ujungpandang, penggiat Teater Gadjah Mada, redaktur Majalah Titian, hingga menjadi peneliti di LIPI Jakarta.

Mochtar Pabottingi kerap menulis puisi, esai, cerita pendek, dan artikel. Tulisan-tulisannya dimuat di sejumlah majalah dan surat kabar, seperti Pelopor Yogya, Basis, Horison, Budaya Jaya, Prisma, hingga Majalah Tempo.  

Pilihan Editor: Pakar Politik Mochtar Pabottingi Alami Koma Sejak Terkena Serangan Jantung pada Idul Fitri 1444 H

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Politik Mochtar Pabottingi Alami Koma Sejak Terkena Serangan Jantung pada Idul Fitri 1444 H

9 Mei 2023

Pemerhati Politik Mochtar Pabottingi saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pakar Politik Mochtar Pabottingi Alami Koma Sejak Terkena Serangan Jantung pada Idul Fitri 1444 H

Penulis sekaligus ilmuwan politik nasional, Mochtar Pabottingi, mengalami koma setelah terkena serangan jantung pada Idul Fitri lalu.


Yudi Latif Soroti Pendidikan Karakter, Minta Revisi Profil Pelajar Pancasila

2 Desember 2021

Yudi Latif. TEMPO/Adri Irianto
Yudi Latif Soroti Pendidikan Karakter, Minta Revisi Profil Pelajar Pancasila

Mantan Kepala BPIP Yudi Latif menekankan urgensi pendidikan karakter di era kemajuan teknologi digital.


HUT FKPPI ke-43, Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Dialog Kebangsaan

13 September 2021

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam acara Dialog Kebangsaan memperingati HUT ke-43 FKPPI, secara virtual dari Bali, Minggu (12/9/21).
HUT FKPPI ke-43, Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Dialog Kebangsaan

HUT FKPPI ke-43 tahun ini lakukan dialog kebangsaan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Yudi Latief jadi pembicara.


Kata Jokowi Soal Calon Pengganti Yudi Latif di BPIP

8 Juni 2018

Kepala UKP Pancasila Yudi Latif mengunjungi Gereja Katedral Jakarta menjelang misa malam Natal, Minggu, 24 Desember 2017. Tempo/Amirullah Suhada.
Kata Jokowi Soal Calon Pengganti Yudi Latif di BPIP

Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Yudi Latif sebagai Kepala BPIP tadi pagi. Soal penggantinya, ini kata Jokowi.


Yudi Latif Mundur dari BPIP, Jokowi: Ada Urusan Keluarga

8 Juni 2018

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, 7 Juni 2018. Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dibangun oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp2,2 triliun. ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Yudi Latif Mundur dari BPIP, Jokowi: Ada Urusan Keluarga

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah menerima surat pengunduran diri Yudi Latif dari jabatannya sebagai Kepala BPIP.


Moeldoko Bicara Soal Kriteria Pengganti Yudi Latif di BPIP

8 Juni 2018

Ketua HKTI Moeldoko berjalan menembus hutan untuk memanen kopi Gunung Puntang, di Desa Cempaka Mulya, Cimaung, Kabupaten Bandung, 29 Mei 2018. Dalam kunjungan kerjanya, Moeldoko tertarik dengan potensi kopi Puntang yang menjadi salah satu kopi terbaik di dunia. TEMPO/Prima Mulia
Moeldoko Bicara Soal Kriteria Pengganti Yudi Latif di BPIP

Staf Kepresidenan Moeldoko menilai perlu untuk segera mencari figur lain yang memiliki kapasitas setara Yudi Latif sebagai Kepala BPIP.


Yudi Latif Mundur dari BPIP, Fadli Zon: Itu Tindakan Pancasilais

8 Juni 2018

Wakil Ketua DPR Fadli Zon melihat-lihat keris yang dijajakan di bursa keris dan pusaka nusantara di kompleks parlemen, Jakarta, 26 Oktober 2017. TEMPO/Putri.
Yudi Latif Mundur dari BPIP, Fadli Zon: Itu Tindakan Pancasilais

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai keputusan Yudi Latif mundur dari jabatan Kepala BPIP sudah tepat.


Istana: Kepala BPIP Yudi Latif Belum Digaji Satu Tahun

8 Juni 2018

Yudi Latif. TEMPO/Adri Irianto
Istana: Kepala BPIP Yudi Latif Belum Digaji Satu Tahun

Yudi Latif mengatakan hak keuangan yang belum didapatkan BPIP karena tak kunjung keluarnya Peraturan Presiden.


Hidayat Nur Wahid Minta Penjelasan Mundurnya Yudi Latif dari BPIP

8 Juni 2018

Kepala Unit Kerja Pancasila Yudi Latif (kedua dari kanan) bersama tiga deputi yang baru dilantik di Jakarta, Rabu, 5 Juli 2017. Deputi I Anas Saidi (paling kiri), Deputi II Hariyono (kedua dari kiri), dan Deputi III Silverius Yoseph (paling kanan). Tempo/Aditya Budiman
Hidayat Nur Wahid Minta Penjelasan Mundurnya Yudi Latif dari BPIP

Yudi Latif menyatakan ini saat tepat untuk penyegaran di BPIP setelah transformasi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila hampir rampung.


Istana Ungkap Alasan Mundur Kepala BPIP Yudi Latif

8 Juni 2018

Kepala Unit Kerja Pancasila Yudi Latif (kedua dari kanan) bersama tiga deputi yang baru dilantik di Jakarta, Rabu, 5 Juli 2017. Deputi I Anas Saidi (paling kiri), Deputi II Hariyono (kedua dari kiri), dan Deputi III Silverius Yoseph (paling kanan). Tempo/Aditya Budiman
Istana Ungkap Alasan Mundur Kepala BPIP Yudi Latif

Peningkatan kapasitas UKP-PIP menjadi BPIP membutuhkan tingkat kesibukan yang lebih tinggi.