TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, mengungkapkan partainya memiliki opsi kandidat bakal calon presiden (capres), yakni Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Siapapun capresnya, kata Yandri, PAN ingin mengusung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Selain opsi tadi, Yandri menyebut gagasan menduetkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas juga masih hidup sebagai opsi. Ia menyebut usulan ini juga masih kuat di internal partai.
“Tetap (ada usulan Airlangga-Zulhas). Nah, kalau Ganjar sama Prabowo, kita dorong Erick Thohir sebagai cawapres,” kata Yandri, seperti dikutip Tempo, Sabtu, 3 Juni 2023.
Diungkap ke PDIP
Dalam persamuhan antara PDIP dan PAN pada Jumat, 2 Juni 2023, Yandri menyebut pihaknya sempat menyinggung usulan Erick Thohir sebagai cawapres. Dia mengatakan PDIP terbuka untuk menindaklanjuti usulan tersebut.
Kendati demikian, Yandri menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya hak prerogatif menentukan cawapres. Sehingga, kata dia, pertemuan lanjutan antara PAN dengan PDIP perlu kembali digelar.
“Ya tadi saya ikut pertemuan terbatas tadi. Intinya terbuka untuk ditindaklanjuti. Makanya perlu ada pertemuan tim berikutnya. Walaupun kata Bu Mega tadi itu hak prerogatif beliau untuk menentukan siapa cawapres Mas Ganjar,” kata Yandri.
Sementara Ganjar yang diusung sebagai capres dari PDIP, PPP dan Hanura, enggan menjawab secara eksplisit mengenai kesediaannya bersama Erick. Menurut dia, penunjukan sosok cawapres mesti melalui proses diskusi sebelum menemukan kecocokan.
“Kita tinggal duduk bersama sambil ngopi. Bicara lebih panjang tentang negeri ini. Dan di antara mereka, pasti ada kecocokan. Kata Ibu Mega kan tidak banyak, pasti hanya satu. Maka kita mesti bicara,” kata Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Selanjutnya: PAN ternyata sudah lama usung Erick