TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah dikunjungi oleh Partai Persatuan Pembangunan atau PPP dan Partai Amanat Nasional atau PAN. Pertemuan tersebut dilakukan secara terpisah, dengan PPP yang berkunjung ke Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu, 30 April 2023 dan PAN yang juga berkunjung ke Kantor DPP PDIP pada Jumat, 2 Juni 2023.
Pertemuan tersebut mengindikasikan beberapa hal, termasuk arah dukungan partai politik dan pembahasan mengenai calon wakil presiden yang nantinya akan mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP sebagai calon presiden. Namun demikian, kunjungan yang dilakukan oleh kedua partai politik tersebut masih berupa penjajakan awal dengan posisi PAN yang saat ini masih mengerucutkan dukungan ke Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Kunjungan PPP
Sementara itu, kunjungan PPP ke Kantor DPP PDIP yang berada di Menteng, Jakarta Pusat merupakan langkah pemantapan diri untuk bergabung dengan PDIP dan mendukung Ganjar sebagai calon presiden 2024.
Saat kunjungan PPP itu, Megawati Soekarnoputri mengaku sudah banyak partai politik yang hendak bergabung dan bekerja sama untuk kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Ibarat kereta, Mega menyebut gerbongnya sudah penuh sesak karena diisi dengan banyak orang.
“Tadinya satu gerbong, lah sekarang ini kalau saya umpamakan gerbongnya 20 saja, itu sudah penuh sesak, yang mau ikut banyak banget,” kata Mega di Kantor DPP PDIP, Ahad, 30 April 2023.
Namun demikian, selain pemantapan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 yang merupakan hasil Rapimnas PPP, kunjungan tersebut juga membahas tentang langkah pemenangan bersama ke depan, seperti penyusunan visi misi, perumusan agenda, penyusunan materi sosialisasi Ganjar, dan cipta kondisi menyambut bergabungnya parpol lain yang turut mendukung Ganjar sebagai capres.
Namun demikian, terkait pembahasan cawapres pendamping Ganjar, Muhammad Romahurmuziy selaku Ketua Majelis PPP menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan PDI Perjuangan baru akan memasuki pembahasan tersebut pada Juli. Lebih lanjut, Roma juga menyatakan bahwa kedua ketua umum telah membuat janji pertemuan.
“Kalau pertemuan Ketua Umum (Mardiono) dengan Bu Mega, karena kan beliau selalu menyampaikan. Dan beliau (Pak Mar) selalu berdiskusi dengan saya selalu dewan pertimbangan janjiannya itu Juli," kata Romi saat ditemui usai Rapat Pimpinan Nasional ke II, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) di Hotel Redtop, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Kunjungan PAN
Selain mendapatkan kunjungan dari PPP, PDIP juga menerima kunjungan dari PAN. Kunjungan yang dilakukan pada Jumat, 2 Juni 2023 di Kantor DPP PDIP tersebut merupakan penjajakan awal dari rencana kerja sama PDI Perjuangan dan PAN.
Mega menyebut terus memikirkan sosok cawapres ini. Pasalnya, kata dia, banyak kandidat yang diusulkan jadi cawapres.
Namun demikian, menurut Yandri Susanto selaku Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional menyebut bahwa pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan terkait dukungan terhadap Ganjar selaku bakal calon presiden 2024. Lebih lanjut, Yandri menyebut internal PAN masih mengerucut pada Ganjar dan Prabowo.
Selain itu, kunjungan PAN ke Kantor DPP PDI Perjuangan juga turut mengusulkan nama Erick Thohir sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Namun demikian, meskipun PDI Perjuangan bersifat terbuka dengan usulan PAN terkait nama calon wakil presiden pendamping Ganjar, tetapi Ketua Umum PDI Perjuangan memiliki hak prerogatif untuk menentukan sosok cawapres bagi Ganjar.
“Ya tadi saya ikut pertemuan terbatas tadi. Intinya terbuka untuk ditindaklanjuti. Makanya perlu ada pertemuan tim berikutnya. Walaupun kata Bu Mega tadi itu hak prerogatif beliau untuk menentukan siapa cawapres Mas Ganjar,” ujar Yandri.
Namun demikian, meskipun belum menetapkan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan, tetapi Ganjar yakin dan optimis bahwa nantinya PAN akan mendukung dirinya untuk menjadi capres 2024. Lebih lanjut, menurut Ganjar komunikasi antara PAN dan PDI Perjuangan telah berlangsung cukup lama dan tidak hanya membicarakan seputar Pilpres 2024, melainkan juga penjajakan peluang kerja sama yang bersifat strategis.
Pilihan Editor: Megawati: Kok Banyak Amat ya yang Jadi Cawapres
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.