TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Hari Kurniawan menceritakan pengalamannya saat menyelidiki Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjadi di Batam, Kepulauan Riau. Dia mengaku sempat menyamar untuk mengetahui bagaimana jaringan TPPO bekerja di wilayah Pelabuhan Batam Centre.
“Waktu itu kami sedikit undercover, pura-pura bertanya tentang tiket ke Singapura,” kata Hari saat dihubungi, Jumat, 2 Juni 2023.
Hari mengatakan pemantauan Komnas HAM terhadap TPPO di Batam bermula dari aduan Romo Paschalis. Romo Paschalis adalah tokoh agama Katolik sekaligus aktivis yang menolak perdagangan orang. Pada Januari 2023, Paschal mengirimkan surat ke Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan melaporkan adanya dugaan peran pejabat BIN di daerah Kepulauan Riau dalam kasus TPPO.
Setelah mengirimkan surat itu, Paschal justru diserang secara digital dan dilaporkan oleh pejabat tersebut ke kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Komnas HAM lakukan penyelidikan pada pertengahan April
Hari mengatakan Komnas HAM juga mendapatkan banyak laporan kasus di TPPO. Dari kasus Romo Paschal dan adanya laporan itu, Hari dan Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing berangkat menuju Batam untuk memantau aktivitas perdagangan orang pada pertengahan April 2023, beberapa hari sebelum Idul Fitri.
Tujuan pemantauan Hari cs adalah 3 pelabuhan besar di Batam, salah satunya Batam Center. Bersama Uli, dan 3 staf Komnas HAM, Hari mengatakan melakukan penyamaran. Penyamaran dilakukan agar mereka tidak diketahui sebagai anggota Komnas HAM yang sedang memantau.
“Saya pakai sendal jepit, kaos dan tas selempang kecil,” kata dia.
Hari menuturkan sebelumnya mendapatkan informasi bahwa jalur perdagangan orang justru lebih banyak melalui jalur resmi, ketimbang pelabuhan tikus. Di Batam Center, Hari mengatakan dugaannya tersebut sedikit mendapatkan titik terang.
Dia mengaku menyaksikan banyaknya calo yang berkeliaran menawarkan cara mudah untuk melintas ke Singapura maupun Malaysia. “Ada orang yang dideketin sama calo untuk ditawari berangkat,” kata dia.
Lalu lalang manusia tanpa pemeriksaan paspor
Selain itu, kata dia, dirinya juga menyaksikan bagaimana dengan bantuan calo tersebut, orang-orang dapat mudah masuk menaiki kapal laut tanpa pemeriksaan dokumen perjalanan. “Itu dengan mudah dilihat orang lalu-lalang tanpa pemeriksaan paspor,” kata dia.
Hari mengatakan dirinya dan tim sebenarnya sempat akan menjajal mudahnya naik kapal ke luar negeri tanpa pemeriksaan paspor. Akan tetapi, kata dia, pihak pelabuhan keburu mengetahui keberadaan tim Komnas HAM. Sehingga, timnya memutuskan untuk segera pergi.
“Pak Hari segera masuk mobil, kita sudah ketahuan,” kata Hari mengutip pesan yang dikirim timnya saat itu.
Selanjutnya, Mahfud Md juga sempat kunjungi Pelabuhan Batam Center