TEMPO.CO, Jakarta - SETARA Institute mencatat masih banyak kasus intoleransi remaja berbasis Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tanah Air. Riset SETARA Institute dirilis bersamaan memperingati Hari Pancasila, 1 Juni 2023. “Situasi semakin mencemaskan jika menilik data riset terbaru SETARA Institute di mana intoleransi remaja berbasis sekolah menengah atas semakin meningkat,” ujar Halili Hasan, Direktur Penelitian SETARA Institute pada Kamis, 1 Juni 2023.
Dalam survei terbaru SETARA Institute di lima kota terpilih pada Januari-Februari 2023, jumlah pelajar intoleran aktif di sekolah tingkat menengah atas (SMA) dan sederajat meningkat dari 2,4 persen dari survei isu yang sama pada 2016 menjadi 5,0 persen. Sementara yang terpapar ekstremisme kekerasan juga meningkat dari 0,3 persen pada survei 2016, menjadi 0,6 persen pada survei 2023.
Halili mengatakan Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB). Halili mengatakan intoleransi terus mengalami peningkatan dan pelanggaran KBB terus terjadi. “Di samping itu, hak asasi manusia yang mendapatkan afirmasi spesifik dalam sila kedua Pancasila juga masih berada di situasi belum ideal,” kata Halili.
Ia mengungkapkan sepanjang Mei 2023, misalnya, terjadi beberapa peristiwa intoleransi dan pelanggaran KBB, antara lain pembubaran ibadah yang dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat terhadap jemaat Gereja Mawar Sharon (GMS) Binjai pada Jumat, 19 Mei 2023 di Kelurahan Satia, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara. Lalu, insiden pembubaran ibadah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Gihon pada hari yang sama di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.
Kemudian, kasus pembubaran aktivitas pendidikan Agama Kristen di Gereja Bethel Indonesia (GBI) pada 28 Mei 2023 di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Selanjutnya, kasus pembakaran Balai pengajian milik Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen pada Selasa, 30 Mei 2023, yang sebelumnya diawali terjadinya penolakan pembangunan masjid Taqwa Muhammadiyah di desa setempat.
Rekomendasi Editor: Kemendikbudristek dan BPIP Sepakat Masukkan Lagi Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan