TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengatakan tidak adil jika mengartikan cawe-cawe Presiden Joko Widodo sebagai intervensi politik. Hal tersebut diungkap Ganjar menanggapi perihal penyataan Presiden Jokowi yang tidak mau netral dan mau ikut cawe-cawe dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. "Kalau cawe-cawe yang selama ini diartikan akan mengintervensi politik dalam arti keseluruhan yang kemudian menjadi tidak fair. Saya kira itu tidak akan terjadi," kata Ganjar usai peresmian Rumah Aspirasi Relawan di Jakarta Pusat, pada Kamis, 1 Juni 2023.
Menurut Ganjar, cawe-cawe yang dimaksud Jokowi sebagai kader partai tentu hal tersebut dapat dibenarkan. Pasalnya, Jokowi punya hak politik. "Jadi artinya kalau soal cawe-cawe sebagai kader partai, pasti beliau akan cawe-cawe karena punya hak politik," ucapnya.
Ganjar meyakini Jokowi menyatakan akan ikut cawe-cawe karena menggunakan hak politiknya, sekaligus sebagai kader partai. Adapun rival Ganjar, Anies Baswedan, menanggapi cawe-cawe presiden di Pilpres dapat menjegal salah satu bacapres. Mendengar hal tersebut, Ganjar menjawab katanya ada banyak hal bisa terjadi saat pilpres nanti. "Ya, dalam setiap kontestasi pemilu apa pun bisa terjadi," katanya.
Baca juga: Jokowi Sebut Ikut Cawe-cawe Urusan Politik demi Jaga Momentum 13 Tahun
Ganjar seakan mengingatkan ketika sudah melangkah menjadi bacapres, mesti siap dengan segala isu yang menerpa. "Jadi, kalau sudah mau nyalon, jangan pernah takut pada isu apa pun," ujar Gubernur Jawa Tengah itu.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan tidak akan bersikap netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Jokowi mengklaim hal tersebut dipilihnya untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. “Saya harus cawe-cawe,” kata Presiden Jokowi ketika berbincang-bincang dengan para pemimpin media massa di Istana Merdeka, Senin 29 Mei 2023.
Jokowi menyatakan keputusan ikut campur dalam urusan Pilpres dilakukan untuk negara dan bukan kepentingan praktis. Ia pun mengklaim aparatnya tidak akan salah menafsirkan pernyataannya untuk bertindak mendukung salah satu calon. “Saya tidak sekasar itu dan saya tahu berpolitik yang baik,” kata Jokowi yang hadir pada saat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres), 21 April lalu.