TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan akan cawe-cawe dalam urusan politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pernyataan Jokowi yang disampaikan di depan para pemimpin redaksi dan content creator dalam pertemuan di Istana Negara pada Senin, 29 Mei 2023 itu mengundang respons dari sejumlah partai politik (parpol) pendukung Jokowi.
Melansir Tempo, Rabu, 31 Mei 2023, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat merespons bahwa penyataan Jokowi cawe-cawe tidak masalah.
Respons teranyar datang dari Partai Amanat Nasional (PAN). Partai yang diketuai Zulkifli Hasan ini malah meyakini jika Jokowi tidak akan menyalahgunakan kekuasaannya.
Respons PAN
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menyakini Presiden Jokowi tak akan melakukan penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power dalam cawe-cawe di Pemilu 2024.
"Saya meyakini Pak Presiden Jokowi tidak akan melakukan abuse of power atau melakukan penyimpangan kekuasaan dengan menggunakan fasilitas negara atau menggerakkan institusi negara untuk tujuan politik. Saya meyakini hal itu tidak akan dilakukan oleh Presiden Jokowi," ujar Viva, seperti dikutip dari Tempo, Kamis, 1 Juni 2023.
Viva menyebut tidak ada aturan dan Undang-undang yang melarang sikap Presiden Jokowi yang mengikuti cawe-cawe Pemilu. Hal ini juga terutama yang ada pada Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
Menurut Viva, Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu sudah sangat jelas mengatur mekanisme, prosedur dan proses pilpres. Sehingga, presiden tidak memiliki kewenangan untuk mencalonkan figur, tetapi itu menjadi hak konstitusional partai politik yang lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebanyak 4 persen di DPR RI.
"Semua bebas merdeka untuk maju dan dipilih di pilpres. Tidak ada restriksi, penekanan atau intervensi penjegalan," jelas dia.
Viva justru mengatakan tidak ada larangan bagi Presiden Jokowi dalam mengundang partai koalisi pemerintah untuk berdiskusi dan tukar pikiran di Istana Negara. Untuk itu, ia meminta agar pihak lain tidak terbawa perasaan melihat kejadian itu.
Selanjutnya: Respons PDIP-Gerindra-PPP