TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Damai Cartenz 2023 mengatakan satu dari tujuh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB kubu Yotam Bugiangge yang ditangkap terlibat pembunuhan 11 warga pada 2022 di Nogoloit, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Kepala Humas Satgas Cartenz, Komisaris Besar Polisi Donny Charles Go mengatakan tujuh orang KKB tersebut ditangkap setelah baku tembak dengan pasukan TNI-Polri pada dua waktu terpisah.
“Hasil pemeriksaan, sementara baru satu orang yang terlibat dalam aksi pembunuhan 11 warga tahun 2022 yang lalu. Tapi masih berkembang,” kata Donny saat dihubungi pada Rabu, 31 Mei 2023.
Satgas terlibat kontak senjata dengan KKB
Sebelumnya, KKB pimpinan Yotam Bugiangge terlibat baku tembak dengan aparat di Kampung Nogolit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 26 Mei dan 29 Mei 2023.
Yotam adalah seorang desertir TNI. Ia adalah mantan prajurit Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili yang bertugas di Kompi-C Yonif. Ia kabur dari satuannya sejak Desember 2021 dengan membawa satu senjata api SS-2 V1.
Kontak tembak pertama terjadi pada Jumat, 26 Mei 2023, saat aparat berpatroli di Kampung Nogoloit. Sedangkan, baku tembak kedua terjadi pada Senin, 29 Mei Mei 2023, ketika ada aksi penodongan KKB terhadap warga. KKB berusaha melarikan diri saat aparat melintasi lokasi hingga terjadi kontak tembak.
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan pihaknya menangkap tersangka berinisial MK yang disebut membunuh satu dari 11 warga sipil di Nogoloit pada Juli 2022.
Satu dari 11 korban yang meninggal dalam peristiwa tersebut ada seorang tokoh agama asal Nduga, yaitu Pendeta Eliaser Baner. Eliaser adalah pelayan gereja di Kampung Yereitma, Distrik Pija, Kabupaten Nduga.
Saat itu, Eliaser berkunjung ke Nogoloit dalam rangka kegiatan konfrensi Gereja Kristen Indonesia di Wamena pada 26-28 Juli 2022.
Yotam Bugiangge sendiri disebut sebagai bagian dari kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya. Kelompok ini menyandera Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, sejak Februari lalu. Satgas Damai Cartenz 2023 saat ini tengah menggelar operasi untuk menyelamatkan Philips yang beberapa hari lalu diancam akan ditembak dalam dua bulan ke depan.
EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA