TEMPO.CO, Depok - Mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno mengungkapkan penjajakan politik dengan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS masih sangat terbuka.
Pria yang menjabat Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini mengatakan dalam menyamakan persepsi dengan PKS dirinya mengaku masih dalam penjajakan.
"Agar persepsi dalam membangun bangsa ke depan bisa kita satukan antarsemua golongan," kata Sandiaga Uno di Depok, pada Selasa, 30 Mei 2023.
Sebab, ia menilai dalam pencapaian pembangunan ke depan bangsa ini tidak mungkin terpecah belah, sehingga harus bersatu padu dan memastikan persepsi yang sama akan membuat percepatan pembangunan.
"Seperti di Kota Depok sebagai ekonomi kreatif berada di rel yang tepat dan kita harus sesuai kan persepsinya untuk membangun bangsa ke depan," ujar Sandiaga Uno.
Baca Juga:
Terkait komitmen dengan Partai Persatuan Pembangunam atau PPP, ia mengaku masih dalam tahap pembicaraan, tetapi waktunya sudah lebih lama ketimbang PKS.
Sandiaga Uno mengharapkan masukan dari para kiai para ulama, dan para habaib, untuk menjadi bekal dan wejangan membangun bangsa dengan lingkup ukuwah watoniah.
Namun per hari ini dirinya belum bisa memastikan ke mana akan berlabuh, ia hanya mengatakan masih mendengarkan dan akan mengambil keputusan dengan fokus untuk menghadapi tantangan masa depan.
"Karena kesempatan ini hanya sekali untuk Indonesia bisa menjadi negara maju," kata Sandiaga Uno.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan jika tidak segera mengambil keputusan untuk mempercepat pembangunan, ia khawatir bonus demografi yang dimiliki Indonesia tidak bisa dikelola dengan maksimal.
"Kalau kita tidak mempercepat pembangunan, saya khawatir bonus demografi yang kita miliki ini tidak bisa terkonversi untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan peluang usaha," kata Sandiaga Uno.
Pilihan Editor: Soal Cawapres Ganjar Pranowo: Puan Janji Libatkan PPP, PPP Sebut Belum Dapat Tawaran