Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hutan Seluas 100 Hektare di Sumatera Barat Terbakar

Reporter

image-gnews
Petugas kepolisian berjaga di lokasi kebakaran lahan, Bukit Parombahan, Desa Aek Sipitudai, Sianjur Mulamula, Samosir, Sumatera Utara, Minggu 7 Agustus 2022. Kepala Daops Manggala Agni Sumatera Utara (MAS) II Anggiat Sinaga  menyebutkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghanguskan sekitar 49 hektare lahan di empat desa meliputi Sipitu Dai, Janji Martahan, Simulop, dan Sabulan di daerah itu, sementara hingga Senin 8 Agustus siang petugas masih mengupayakan pemadaman. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Petugas kepolisian berjaga di lokasi kebakaran lahan, Bukit Parombahan, Desa Aek Sipitudai, Sianjur Mulamula, Samosir, Sumatera Utara, Minggu 7 Agustus 2022. Kepala Daops Manggala Agni Sumatera Utara (MAS) II Anggiat Sinaga menyebutkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghanguskan sekitar 49 hektare lahan di empat desa meliputi Sipitu Dai, Janji Martahan, Simulop, dan Sabulan di daerah itu, sementara hingga Senin 8 Agustus siang petugas masih mengupayakan pemadaman. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Iklan

TEMPO.CO, Padang -Hutan dan lahan seluas 100 hektare di Nagari Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terbakar sejak 22 Mei 2023. Kebakaran diduga karena fenomena El Nino. Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat Yozarwardi mengatakan kebakaran tersebut pertama terdeteksi pada 22 Mei 2023 dengan tiga titik api.

"Kami masih fokus kepada pemadaman api. Tetapi kami juga telah menerbangkan drone. Dapat diperkirakan lahan terbakar sekitar 100 hektare lebih," ujar dia, Ahad, 28 Mei 2023.

Yozarwardi melanjutkan, diawal ada 3 titik api, jumlahnya bertambah 5 sehingga totalnya terdapat 8 titik api sampai Minggu 28 Mei 2023. "Kami sebenarnya sudah berhasil memadamkan 3 titik api. Namun, karena angin kencang 3 titik api yang sudah padam itu, hidup kembali," katanya. "Ya total ada 8 titik, kami belum bisa pantau lagi, karena drone tidak bisa naik akibat dari asap lahan yang terbakar."

Menurut Yozarwardi upaya pemadaman terus dilakukan. Tim Mandala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga telah diturunkan. "Kami juga meminta bantuan dari KLHK dan mereka sudah menurun tim yang berjumlah 9 orang. Tim ini sudah di lokasi," ucapnya.

Yozarwardi berujar Dinas Kehutanan telah mengantisipasi kebakaran lahan hutan. Salah satu langkah antisipasinya dengan memetakan wilayah yang rawan kebakaran. "Kami petakan di mana daerah yang rawan, dan kami ada patroli bersama di wilayah tersebut. Kami juga belibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri," ujarnya.

Antisipasi lainnya dengan membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA). Nantinya MPA inilah  yang memantau ke lokasi diduga terbakar. "MPA yang memastikan, apakah wilayah kuning di satelit itu memang api atau bukan. Karena belum tentu tanda kuning di satelit itu api," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu juga dibentuk tim Satuan Tugas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumatera Barat. "Kami telah siap segala peralatan untuk pemadaman api," ujarnya.

Antisipasi ini, kata dia, dilakukan berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa Sumbar akan dilanda fenomena El Nino. "Atas dasar prediksi BMKG, kami siapkan langkah-langkah antisipasi Karhutla di Sumbar sejak Maret 2023," kata Yozarwardi.

Ia tidak memperbolehkan masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar, karena akan merusak lingkungan. Selain itu, merusak nama baik bangsa dengan polusi asap, apalagi hal itu juga bisa dipidana.

Pilihan Editor: El Nino Memicu Kebakaran Lahan Gambut

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Hujan di Musim Kemarau Sebagai Anomali, Apa Itu Anomali Cuaca?

3 jam lalu

Ilustrasi olah raga lagi saat hujan turun. Foto : Shutterstock
Fenomena Hujan di Musim Kemarau Sebagai Anomali, Apa Itu Anomali Cuaca?

Kadang-kadang cuaca bisa menjadi sangat tidak biasa atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Fenomena ini dikenal sebagai anomali cuaca.


Walhi Sumbar: Akar Konflik Air Bangis karena Klaim Sepihak Negara atas Tanah Ulayat

4 jam lalu

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bersama warga Nagari Air Bangis melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Dalam aksinya mereka menyampikan penolakan pengusulan Air Bangis sebagai wilayah Proyek Strategis Nasional (PSN), karena dengan adanya proyek tersebut warga terancam akan kehilangan lahan yang menjadi sumber nafkah mereka. TEMPO / Hilman Fathurrahmam W
Walhi Sumbar: Akar Konflik Air Bangis karena Klaim Sepihak Negara atas Tanah Ulayat

Walhi Sumbar menyatakan masyarakat Nagari Air Bangis telah mendapatkan hak atas tanah ulayat yang mereka tempati sebelum adanya PSN di sana.


Jenderal Kepala BNPB Turun Gunung, Atasi Karhutla di Kalimantan Selatan

1 hari lalu

Pesawat komersial bersiap mendarat di tengah kabut asap akibat kebaran lahan di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat 23 Juni 2023. Berdasarkan tabel kualitas udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Jumat (23/6) kualitas udara di Banjarbaru mengalami kenaikan dari baik ke sedang hal ini diakibatkan salah satunya dampak kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai meluas di Kalsel. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Jenderal Kepala BNPB Turun Gunung, Atasi Karhutla di Kalimantan Selatan

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto turun gunung mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan karhutla di Kalimantan Selatan


Saat Banyak Wilayah Kekeringan, Banjir Landa 5 Kecamatan di Pasaman Barat Sumbar

1 hari lalu

Warga korban banjir bandang mengungsi di Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Air Manggis, Lubuak Sikapiang, Pasaman, Sumatera Barat, 16 Desember 2015. Menurut data dari TNI sebanyak 27 unit rumah rusak, tiga diantaranya rusak berat, puluhan hektar sawah rusak, serta sejumlah ternak terseret arus banjir bandang yang terjadi pada Selasa (15/12) sore. ANTARA/Muhammad arif Pribadi
Saat Banyak Wilayah Kekeringan, Banjir Landa 5 Kecamatan di Pasaman Barat Sumbar

Saat sebagian besar wilayah Indonesia kekeringan, banjir justru melanda sejumlah lokasi di lima kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat.


Kekeringan di Bali Meluas dari 14 Jadi 15 Kecamatan, Dampak 80 Hari Tiada Hujan

1 hari lalu

Ilustrasi kekeringan. (ANTARA/Mohammad Ayudha/dok)
Kekeringan di Bali Meluas dari 14 Jadi 15 Kecamatan, Dampak 80 Hari Tiada Hujan

BMKG Denpasar menyebutkan kekeringan di Bali meluas dari sebelumnya 14 menjadi 15 kecamatan, karena selama 80 hari tidak turun hujan.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siaga Bencana Hidrometeorologi di 2 Provinsi, Banjarmasin Masih Berasap

1 hari lalu

Sejumlah pengendara motor melintas di jalan yang diselimuti kabut asap kebakaran lahan di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa 21 September 2021. Kencangnya angin di lokasi kebakaran lahan membuat api dengan cepat menyebar yang diperkirakan mencapai puluhan hektare, dan hingga kini BPBD Kota Banjarbaru dibantu relawan pemadam kebakaran Kota Banjarmasin masih berupaya memadamkan api yang mendekati permukiman penduduk di daerah setempat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Prakiraan Cuaca BMKG: Siaga Bencana Hidrometeorologi di 2 Provinsi, Banjarmasin Masih Berasap

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 22-23 September 2023.


Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

3 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.


13 Cara Menghemat Air yang Bisa Dicoba di Rumah

3 hari lalu

Ada banyak cara menghemat air di musim kemarau ini, mulai dari membetulkan keran bocor hingga menggunakan air secukupnya. Simak info lengkapnya. Foto: Canva
13 Cara Menghemat Air yang Bisa Dicoba di Rumah

Ada banyak cara menghemat air di musim kemarau ini, mulai dari membetulkan keran bocor hingga menggunakan air secukupnya. Simak info lengkapnya.


DKI Sebut Banyak Alat Ukur Kualitas Udara Tak Berizin, Begini Kata Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Petugas BMKG menjelaskan kepada warga alat low cost sensor air quality untuk pengukur kualitas udara saat Festival Ayo Birukan Lagi Langit Jakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 16 Juli 2023. Kegiatan ini juga bertujuan mengajak masyarakat peduli untuk menjaga kualitas udara Jakarta. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
DKI Sebut Banyak Alat Ukur Kualitas Udara Tak Berizin, Begini Kata Polda Metro Jaya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menduga alat ukur kualitas udara milik swasta tanpa izin itu juga tidak dikalibrasi oleh KLHK.


Jokowi Akan Impor Beras, KRKP Minta Stok Beras Dalam Negeri Dihitung Ulang

4 hari lalu

Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Akan Impor Beras, KRKP Minta Stok Beras Dalam Negeri Dihitung Ulang

Jokowi akan impor beras lagi. Koordinator Nasional Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah minta stok beras dalam negeri dihitung.