INFO NASIONAL - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengajak Peru untuk meningkatkan komitmen perdagangan dengan Indonesia, yaitu melalui perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia–Peru CEPA. Menurutnya, hal tersebut penting untuk mengintensifkan perdagangan kedua negara tanpa melibatkan pihak ketiga atau hub.
Ia pun mendorong agar tim perunding kedua negara dapat segera memproses persiapan peluncuran perundingan Indonesia–Peru CEPA. Ajakan yang disambut baik ini akan menjadikan Indonesia memiliki perjanjian CEPA keduanya dengan negara Amerika Latin setelah Chile.
Mendag Zulkifli menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Juan Carlos Mathews Salazar di Detroit, Amerika Serikat (AS), pada Kamis, 25 Mei 2023. “Indonesia mendorong tim perunding agar dapat segera menyelesaikan terms of reference perundingan, sehingga perundingan perdagangan antara Indonesia dan Peru dapat segera dimulai. Kami harap akan terjadi peningkatan hubungan dagang yang signifikan antara Indonesia dan Peru,” kata Mendag Zulkifli.
Mendag Zulkifli menjelaskan, dengan perjanjian CEPA, pelaku usaha kedua negara pun akan dapat memanfaatkan keuntungan perjanjian untuk semakin mendorong kinerja perdagangan kedua negara. Menteri Juan Carlos sangat menyambut baik adanya rencana jalinan hubungan dagang dengan kerangka CEPA tersebut.
Ia mengatakan, Peru telah memiliki banyak kerja sama perdagangan bebas dengan banyak negara, tetapi belum memiliki kerja sama dengan Indonesia. Karena itu, momentum untuk mengusung Indonesia—Peru CEPA ini akan menjadi saatnya Peru memiliki kerja sama perdagangan bilateral dengan Indonesia.
Baca juga:
Mendag Zulkifli dan Menteri Juan Carlos sepakat untuk segera mengumumkan peluncuran perundingan Indonesia-Peru CEPA. Mendag Zulkifli pun mengundang Menteri Juan Carlos mengunjungi Indonesia.
Pertemuan antara Mendag Zulkifli dan Menteri Juan Carlos berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade/APEC MRT), pada 25–26 Mei 2023.
Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai US$ 554 juta. Nilai tersebut terdiri atas ekspor Indonesia ke Peru sebesar US$ 443 juta dan impor Indonesia dari Peru US$ 112 juta.
Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 331 juta. Adapun pada Januari–Maret 2023, total perdagangan Indonesia–Peru tercatat US$ 134,8 juta atau meningkat 36,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Adapun nilai ekspor Indonesia pada Januari–Maret 2023 senilai US$ 109,6 juta dengan impornya US$ 25,2 juta sehingga Indonesia surplus sebesar US$ 84,4 juta.
Pada 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Peru antara lain kendaraan bermotor, pupuk mineral atau kimia, alas kaki, kertas tisu, serta kertas dan karton. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Peru antara lain biji coklat, pupuk mineral atau kimia, batu bara, buah anggur, dan ekstrak sayuran. (*)