TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menganggap pertemuan Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kota Solo beberapa waktu lalu merupakan hal yang biasa. Ia menampik jika persamuhan itu merupakan sinyal bahwa Jokowi mengarahkan dukungannya kepada Prabowo sebagai calon presiden 2024.
Adapun usai Prabowo dan Gibran bertemu, gagasan menduetkan keduanya pada kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mencuat. Gagasan ini hendak menyodorkan Prabowo sebagai calon presiden dan Gibran sebagai calon wakil presiden.
“Ya nggak apa lah, orang mau ketemu masa dilarang. Pertemuan itu oke aja,” kata Budi di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Mei 2023.
Apalagi, kata Budi, Jokowi pernah menyampaikan kepadanya bahwa Gibran baru dua tahun jadi Wali Kota Solo. Gibran dilantik oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Solo pada 26 Februari 2021 dan menjabat untuk periode 2021-2026.
“Pak Jokowi saya tanya, Pak Prabowo sama Gibran gimana? ‘Jangan lah, Gibran baru dua tahun’,” ujar Budi menirukan Jokowi.
Adapun pertemuan Gibran dan Prabowo diakhiri dengan pendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden 2024 oleh kelompok relawan Jokowi-Gibran. Mereka menyampaikan pernyataan dukungan itu langsung kepada Prabowo usai makan malam di Angkringan Omah Semar Solo.
Buntut dari pertemuan itu adalah dipanggilnya Gibran ke Jakarta untuk menghadap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto serta Ketua DPP Komarudin Watubun. Kepada mereka berdua, Gibran meminta maaf, mengklarifikasi kronologi, serta menegaskan bakal tetap tegak lurus terhadap arahan partai.
“Terima kasih untuk masukan dan nasihatnya. Saya sebagai kader PDIP, kader muda, akan tetap tegak lurus sesuai arahan Ibu Ketum,” kata Gibran di Kantor DPP PDIP, Senin, 22 Mei 2023.
Megawati Wanti-Wanti Gibran Soal Manuver Politik
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada Gibran Rakabuming Raka saat menyambangi Jakarta. Hasto bercerita, Mega berpesan kepada Gibran untuk tetap waspada terhadap manuver-manuver politik jelang 2024.
Hasto menyebut Gibran sudah memaparkan kronologi yang komprehensif soal pertemuannya dengan Prabowo. “Tadi kami jelaskan pesan Ibu Megawati, bahwa berpolitik itu juga harus waspada dari berbagai manuver-manuver politik,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2023.
Dia menyebut persamuhannya dengan Gibran lebih bersifat dialektika. Gibran, kata Hasto, juga meluruskan berbagai hal yang tidak sesuai fakta.
“Seringkali apa yang diberitakan dan kenyataan itu berbeda. Begitu banyak kepentingan yang bermain, begitu banyak framing yang coba dimainkan,” kata Hasto.
Pilihan Editor: Sebut Prabowo dan Ganjar Calon Potensial, Projo: Bisa Bertanding atau Bersanding