TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menyebut organisasinya bakal menggelar konsolidasi di berbagai daerah usai puncak Musyawarah Rakyat atau Musra digelar pada Ahad, 14 Mei 2023 lalu. Tujuannya, kata dia, menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dijagokan pada kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
Berkaca dari hasil Musra maupun sejumlah lembaga survei, Budi menyebut sosok capres mengerucut di dua nama, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Budi mengatakan kedua tokoh itu bisa bertanding atau bahkan bersanding menjadi pasangan pada Pilpres 2024.
“Kita tidak bisa memungkiri bahwa fakta hari ini yang potensial ya antara Prabowo dan Ganjar, baik bertanding maupun bersanding. Jadi dua-duanya, takdir lah yang menentukan seperti apa perpolitikan Indonesia,” kata Budi di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Mei 2023.
Adapun nama Prabowo dan Ganjar masuk kandidat tiga capres versi Musra yang diserahkan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Selain Prabowo dan Ganjar, ada pula nama Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
Budi menyebut Presiden Jokowi masih berupaya menyandingkan Prabowo dan Ganjar. Konfigurasinya bisa Prabowo sebagai calon presiden, atau sebaliknya, Ganjar yang jadi calon presiden.
“Terakhir bicara dengan Presiden, gimana pak? ‘Masih usaha’ untuk itu. Cuman kan makin lama makin sulit ya,” kata dia.
Budi menjelaskan, upaya untuk menyandingkan Gubernur Jawa Tengah dengan Menteri Pertahanan ini kian lama kian rumit. Pasalnya, baik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maupun Partai Gerindra nampak berkukuh menjagokan Ganjar dan Prabowo sebagai capres 2024.
Dia mengatakan Projo melihat masih ada peluang untuk kedua tokoh itu bersatu. Sebaliknya, peluang Prabowo dan Ganjar maju sendiri-sendiri disebut Budi juga mungkin terjadi.
“Usaha persatuan itu tetap ada, kalau kenyataannya agak sulit yasudah. Gitu. Karena kita juga melihat kemungkinan berpisah ada, kemungkinan bersatu juga ada,” kata Budi.
Survei teranyar Litbang Kompas menempatkan Prabowo dan Ganjar di posisi dua teratas. Dalam survei itu, Prabowo unggul dengan elektabilitas 24,5 persen, lalu Ganjar 22,8 persen, dan Anies Baswedan yang semakin tertinggal jauh dengan elektabilitas hanya 13,6 persen.
Elektabilitas Prabowo ini meningkat hingga 6,4 persen dibanding survei Januari 2023 yang berada di angka 18,1 persen. Sementara Ganjar mengalami penurunan elektabilitas sebesar 2,5 persen dari 25,3 persen pada Januari 2023. Lalu untuk perolehan suara Anies nyaris tak berubah dari hasil survei sebelumnya sebesar 13,1 persen atau hanya naik 0,5 persen.
Pilihan Editor: Prabowo Bertemu Jokowi Hari Ini, Bahas Apa?