TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama (Dirut) TVRI Helmy Yahya resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Helmy menyatakan PSI memiliki nilai yang sama dengan yang dia anut selama ini.
Helmy yang dulu pernah dijuluki sebagai “Raja Kuis” ini mengaku menjatuhkan pilihan pada PSI karena partai tersebut memiliki ideologi dan nilai-nilai yang sama dengannya. Dia melihat PSI sebagai partai yang konsisten melawan korupsi. "Ini partai yang idealismenya masih ada," katanya, seperti dikutip Tempo. Senin, 22 Mei 2023.
Walaupun PSI terkenal sebagai partainya anak muda, Helmy merasa tak masalah. Dia berharap keberadaan dirinya di PSI semoga menjadi penyeimbang gerakan PSI.
"Saya sebagai orang tua, saya terpanggil untuk mendampingi, partai ini belum sempurna, partai ini menambrak sana sini, kita bantu meluruskan," ujarnya. Bagaimana sepak terjang Helmy Yahya selama ini? Berikut profilnya.
Profil Helmy Yahya
Lahir di Palembang, 6 Maret 1963, lulusan Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) ini justru mengawali kariernya di dunia hiburan sejak 1989 sebagai tim dari acara kuis di layar kaca. Berdasarkan catatan Tempo, kala itu ia masih bertugas dalam proses pra-produksi dan produksi acara tersebut.
Salah satunya adalah kuis yang berjudul “Berpacu dalam Melodi” (1989), dia menjadi pembuat soal dan floor director. Kuis yang digarapnya pun mendapatkan respons positif dari pemirsa. Di sinilah gerbang ia menuju dunia hiburan terbuka lebar. Helmy semakin aktif membuat kuis-kuis yang menarik.
Awal debutnya menjadi pembawa acara adalah pada 1995 dalam acara Sang Juara. Sejak saat itu, Helmy aktif menjadi pembawa acara di berbagai kuis. Total lebih dari 20 kuis yang sudah ia bawakan dan dijuluki sebagai “Raja Kuis”.
Setelah itu, pada 2017, ia dipercaya untuk menjadi direktur utama dari TVRI. Namun, sejak Januari 2020, Dewan Pengawas Lembaga Pernyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) menonaktifkan Helmy sebagai Dirut TVRI.
Selanjutnya: Helmy dikenal publik sebagai…