TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak agar negaranya ikut mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar. Pengiriman bantuan ini adalah mandat Konsensus Lima Poin atau 5 Point Consensus (5PC) yang disepakati ASEAN dan pimpinan junta militer Min Aung Hlaing sebagai rencana perdamaian untuk mengatasi krisis Myanmar.
"5PC akan tetap jadi referensi utama dalam penyelesaian konflik Myanmar dan AHA Center tengah bekerja untuk salurkan bantuan kemanusiaan. Ini butuh dukungan internasional, termasuk Inggris," kata Jokowi kepada Sunak dalam pertemuan bilateral di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Sabtu, 20 Mei 2023.
AHA Center atau The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management merupakan organisasi yang dibentuk negara anggota ASEAN, yang mengatur bantuan kemanusiaan ASEAN untuk Myanmar.
Dalam pertemuan dengan Rishi Sunak ini, Jokowi juga menyinggung soal KTT ASEAN ke-42 di Bali awal Mei ini. Para pemimpin ASEAN, kata Jokowi, mendukung penuh upaya Indonesia melakukan pendekatan dengan semua pemangku kepentingan.
Sebelum bertemu Sunak, Jokowi sempat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di tempat yang sama hari ini. Presiden menyampaikan permintaan yang sama kepada Jepang.
"Presiden mengatakan bahwa dibutuhkan dukungan Jepang untuk melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui AHA Center," demikian keterangan tertulis Istana, Sabtu, 20 Mei 2023.
Jokowi juga meminta dukungan Jepang untuk ASEAN Outlook on the Indo-Pacific atau AOIP melalui partisipasi di ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum.
Indonesia sebagai Ketua ASEAN
Permintaan Jokowi tersebut tak lepas dari peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini. Presiden juga menyinggung soal bantuan tersebut saat KTT ASEAN 2023 di Bali, awal Mei lalu. Jokowi bersyukur Indonesia yang kini menjadi Ketua ASEAN 2023 bisa membantu AHA Centre.
Penyaluran bantuan, kata Jokowi, memang sempat tertunda cukup lama karena masalah akses. Hingga akhirnya, Jokowi menyebut AHA Center kemarin sudah akan menyerahkan bantuan kemanusiaan dengan didampingi tim monitoring ASEAN.
"Tapi sangat disayangkan di tengah perjalanan terjadi baku tembak menembak," kata Jokowi dalam keterangan pers, Senin, 8 Mei 2023.
Selanjutnya, bantuan dinilai salah alamat