TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membawa isu konflik Myanmar dalam kehadirannya ke Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G7 di Hiroshima, Jepang yang dimulai sejak Jumat kemarin, 19 Mei 2023. Jokowi pun meminta bantuan Jepang untuk terlibat dalam upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Myanmar, yang sebelumnya terpaksa harus menghadapi insiden baku tembak.
"Presiden mengatakan bahwa dibutuhkan dukungan Jepang untuk melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui AHA Center," demikian keterangan tertulis Istana, Sabtu, 20 Mei 2023.
The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management atau AHA Center merupakan organisasi yang dibentuk negara anggota ASEAN, yang mengatur bantuan kemanusiaan ASEAN untuk Myanmar.
Permintaan dukungan ini disampaikan langsung Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Hotel Grand Prince, Hiroshima hari ini, Sabtu, 20 Mei 2023. Jokowi juga meminta dukungan Jepang untuk ASEAN Outlook on the Indo-Pacific atau AOIP melalui partisipasi di ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum.
Indonesia galang bantuan untuk masyarakat Myanmar
Saat ini, Indonesia terus menggalang kekuatan dari negara ASEAN untuk menyalurkan bantuan ke Myanmar. "Saya akan melakukan komunikasi lagi dengan stakeholders di Myanmar agar proses humanitarian assistance ini dapat dilakukan sesuai dengan pembicaraan yang sudah kita lakukan selama empat bulan ini," kata Retno dalam keterangan pers, Jumat, 3 Mei 2023.
Retno mengatakan pemberian bantuan kemanusiaan tersebut merupakan bagian dari mandat Konsensus Lima Poin (5PC) yang disepakati ASEAN dan pimpinan junta militer Min Aung Hlaing sebagai rencana perdamaian untuk mengatasi krisis Myanmar.
Bantuan kemanusiaan tersebut dikoordinasikan oleh Sekjen ASEAN dan dijalankan oleh AHA Center. Terdapat dua tahap dalam pemberian bantuan kemanusiaan. Tahap pertama terkait dengan life saving penyelamatan jiwa, yang telah selesai dilakukan karena terkait dengan bantuan penanggulangan COVID-19.
Sementara pemberian bantuan tahap kedua yang terkait dengan life sustaining atau keberlangsungan hidup, kata Retno, sempat mengalami hambatan karena kurangnya akses bagi AHA Centre untuk menjangkau penduduk yang memerlukan, terutama di wilayah-wilayah yang berada di luar kontrol militer Myanmar.
Selanjutnya, Jokowi singgung soal bantuan ke Myanmar pada KTT ASEAN