TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja hari kedua di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G7 di Hiroshima, Jepang, pada Sabtu, 20 Mei 2023. Kepala Negara mengadakan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Grand Prince Hotel Hiroshima.
Selain dengan PM Kishida, presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Inggris Rishi Sunak. Setelah itu, Jokowi dan delegasi terbatas akan kembali ke Rihga Royal Hotel Hiroshima.
"Untuk melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa negara sahabat," demikian keterangan tertulis Istana, Sabtu, 20 Mei 2023.
Sore hari, Jokowi didampingi ibu negara, Iriana, diagendakan menghadiri acara penyambutan resmi negara mitra G7 oleh Fumio Kishida dan istrinya Yuko Kishida. Presiden kemudian juga akan mengikuti sejumlah sesi dalam KTT G7.
Rangkaian kegiatan presiden diakhiri dengan menghadiri jamuan santap malam resmi yang digelar bagi para pemimpin negara anggota G7 serta negara mitra.
Sejumlah isu yang dibawa Jokowi ke KTT G7
Sebelum lawatan ke Jepang, Jokowi menyatakan dirinya ingin membawa sejumlah isu dalam pertemuan KTT G7 yang diisi negara maju di dunia: Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Salah satunya Jokowi ingin membawa suara dari negara-negara selatan dalam forum ini. Negara selatan yang dimaksud yaitu negara-negara berkembang yang posisinya berada di wilayah selatan.
"Intinya negara-negara berkembang harus didengarkan, bukan hanya negara-negara maju dan negara-negara besar saja, keinginan kami kira-kira itu," kata Jokowi dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 19 Mei 2023, sebelum berangkat ke Jepang.
Selain itu, presiden juga membawa sejumlah isu yang sebelumnya dibahas dalam KTT ASEAN di Bali. "Suara di ASEAN beberapa poin juga akan kami sampaikan di G7, mungkin yang berkaitan Myanmar misalnya," kata Jokowi.
Selanjutnya, KTT G7 bahas sanksi untuk Rusia