TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Media Group meluncurkan perpustakaan Pojok Rahman Tolleng pada Selasa, 16 Mei 2023. Perpustakaan yang terdapat di lantai 3 Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Barat itu berisi 13 ribu koleksi pribadi aktivis demokrasi kelahiran tahun 1936 itu.
"Ada 13 ribu koleksi yang diindex dan yang sudah ditaruh di sini sekitar 3.000. Jadi masih ada 10 ribu lagi (yang belum diindex)," ujar Director Tempo Data Science, Philipus Parera saat peluncuran, Selasa 16 Mei 2023.
Philip mengatakan Pojok Rahman Tolleng bakal dibuka untuk umum. Masyarakat dapat memanfaatkan buku koleksi Rahman untuk kepentingan penelitian hingga menggunakan perpustakaan tersebut sebagai tempat diskusi.
Sementara itu anak pertama Rahman Tolleng, Erman Rahman mengatakan buku-buku yang ada di Pojok Rahman Tolleng merupakan koleksi yang dikumpulkan ayahnya sejak lama. Tak cuma buku lokal, Erman menyebut koleksi yang ada di perpustakaan tersebut ada pula buku lawas yang berasal dari luar negeri.
"Buku luar negeri di tahun 70-an sangat sulit didapatkan, tapi beliau bisa mendapatkannya dengan menitip ke teman dan memproduksi ulang bukunya hingga sangat mirip dengan aslinya," kata Erman.
Lebih lanjut, Erman menyebut sebelum memilih Tempo untuk menjadi lokasi buku-buku ayahnya disimpan dan dikelola, dirinya dan keluarga sempat berdiskusi dengan berbagai lembaga dan universitas. Setelah melihat kedekatan Rahman dengan Tempo sejak zaman Orde Baru, Erman dan keluarga memutuskan untuk menitipkan ribuan buku tersebut ke Tempo.
"Dengan keterbatasan kami merawat buku tersebut, sehingga kami mencari lembaga dan perguruan tinggi. Akhirnya kami memutuskan rumah kedua bagi Rahmat Tolleng, yaitu di Tempo. Harapannya Rahman Tolleng bisa menjadi tempat menyimpan merawat, serta bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Erman.
Selain buku, Erman menyebut ada beberapa dokumen dan surat pribadi Rahman Tolleng yang nantinya juga bakal menjadi koleksi perpustakaan tersebut. Saat ini buku dan dokumen tersebut masih berada di Bandung, rumah keluarga Rahman.
Dalam peluncuran Pojok Rahman Tolleng, turut hadir pendiri Tempo Goenawan Mohamad alias GM. Dalam sambutannya, GM menyebut kenal dengan Rahman sebagai aktivis di Gerakan Mahasiswa Sosialis atau GemSos pada era Orde Lama. Dari perkenalan singkat di Bandung, GM mengaku ada kesan mendalam yang ditinggalkan oleh Rahman.
Namun, saat itu pertemanan GM dengan Rahman tidak berlangsung lama karena GemSos yang terafiliasi dengan Partai Sosialis Indonesia besutan Soetan Sjahrir dibubarkan pemerintah dan sejumlah aktivisnya ditangkap.
"Perkenalan saya dengan dia terputus dan hanya tahu dari Arif Budiman serta Soe Hok Gie beserta beberapa tokoh Partai Sosialis Indonesia yang menjadi pelarian," kata GM.
Selang beberapa tahun kemudian, GM kembali menjalin komunikasi dengan Rahman. Hingga Rahman menjadi salah seorang evaluator bagi rubrik opini di Majalah Tempo.
"Saya tidak menyangka RT akan berumah di sini (kantor Tempo), karena rumah dia di Bandung," kata Goenawan Mohamad.