TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD Jember, David Handoko Seto melaporkan kasus perusakan baliho Anies Baswedan ke Kepolisian Resor Jember, Selasa sore, 9 Mei 2023. Ia menceritakan kronologi kejadian, ia menyampaikan pihaknya baru mengetahui rusaknya sejumlah baliho itu pada Ahad siang, 7 Mei 2023.
"Kemungkinan Minggu dini hari perusakan itu dilakukan. Baru kami laporkan Selasa sore kemarin," kata David dihubungi Tempo, Rabu pagi ini, 10 Mei 2023.
Ada baliho provokatif
Sebelum terjadinya aksi perusakan itu, kata David, pihaknya menurunkan tiga baliho provokatif di tiga titik antara Bandara Notohadinegoro hingga hotel tempat Anies menginap. Tiga baliho itu berbunyi 'Masyarakat Jember Tolak Calon Presiden Anti NKRI'.
Ia mengatakan baliho itu diturunkan pada Jumat malam, 5 Mei 2023 menjelang Sabtu, 6 Mei 2023 menjelang kedatangan Anies pada Sabtu sore. "Saya masih simpan baliho provokatif itu,"kata David menambahkan.
Diduga sengaja dirusak
David mengatakan sejumlah baliho Anies yang dirusak itu diduga dilakukan secara sengaja. "Ada yang tinggal kerangkanya saja, ada yang rusak sebagian. Itu bukan rusak karena angin. Seperti disengaja," ujarnya.
Baca juga:
Perusakan baliho Anies Baswedan ini, diakui oleh David, membuat tensi politik di Jember meningkat. "Tapi kami sudah himbau kepada relawan untuk tetap tenang dan tidak terpancing," kata David.
Sebelumnya, Anies sempat berkunjung ke Jember pada Sabtu hingga Ahad kemarin, 6-7 Mei 2023. Selama dua hari di Jember, Anies bertemu dengan relawan dan menyapa masyarakat. Anies juga bertemu dengan ratusan Kiai di Jember dan melaksanakan salat subuh berjamaah pada Ahad pagi.
Anies juga sempat berziarah ke makam sejumlah kiai di Jember sebelum kemudian menghadiri Haul Habib Sholeh bin Hamid di Tanggul, Jember.