Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

image-gnews
Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Mei 1998, Indonesia dilanda krisis politik dan ekonomi yang mengakibatkan terjadinya kerusuhan di berbagai kota di seluruh Indonesia. Melansir dari Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FH UPNVJ, krisis tersebut memuncak pada 12-13 Mei 1998, yang dikenal sebagai Tragedi Trisakti, yang berujung pada empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas dalam aksi demonstrasi yang menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto.

Aksi mahasiswa pada waktu itu adalah salah satu kelompok yang paling vokal dalam menyuarakan tuntutan mereka. Dilansir dari Laporan Akhir Tim Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2009 beberapa tuntutan yang disuarakan oleh mahasiswa pada bulan Mei 1998 antara lain:

Tuntutan Reformasi Politik
Mahasiswa menuntut adanya reformasi politik yang meliputi reformasi sistem pemerintahan dan pembangunan, penghapusan korupsi dan nepotisme, pemulihan demokrasi, dan perlindungan hak asasi manusia.

Tuntutan Reformasi Ekonomi
Mahasiswa juga menuntut reformasi ekonomi, yang meliputi pengurangan ketimpangan sosial dan ekonomi, pemberantasan kemiskinan, dan penghapusan monopoli.

Tuntutan Pengunduran Diri Presiden Soeharto
Mahasiswa menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto, yang dianggap sebagai akar dari masalah politik dan ekonomi yang sedang dihadapi oleh Indonesia.

Tuntutan Perlindungan dan Keadilan bagi Korban Kekerasan
Mahasiswa menuntut perlindungan dan keadilan bagi korban kekerasan yang terjadi selama krisis politik dan ekonomi, termasuk korban penghilangan paksa, penahanan tanpa proses hukum yang jelas, dan penindasan politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tuntutan Kebebasan Pers dan Kebebasan Berpendapat
Mahasiswa menuntut kebebasan pers dan kebebasan berpendapat yang lebih luas, termasuk penghapusan undang-undang yang membatasi kebebasan berpendapat dan kebebasan pers.

Tuntutan Perlindungan Hak Asasi Manusia
Mahasiswa menuntut perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik, termasuk hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan yang layak, dan hak atas kesehatan.

Tuntutan-tuntutan ini menjadi semakin kuat dan terdengar di seluruh Indonesia pada Mei 1998, dan pada akhirnya menghasilkan perubahan signifikan dalam politik dan ekonomi Indonesia. Situasi politik, ekonomi, dan keamanan yang kian hari kian memburuk memaksa Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan BJ Habibie yang selanjutnya mengucapkan sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia.

Pilihan Editor: Masih Ingat Tragedi Trisakti 25 Tahun Lalu, Begini Kejadian yang Menewaskan 4 Mahasiswa Universitas Trisakti

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IMF Minta Bank Sentral Lebanon Lakukan Reformasi

5 hari lalu

Logo IMF. wikipedia.org
IMF Minta Bank Sentral Lebanon Lakukan Reformasi

IMF menilai reformasi mendalam masih dibutuhkan Bank Sentral Lebanon karena Lebanon yang masih dilanda krisis dan belum stabil


Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

9 hari lalu

Maria Ressa. REUTERS
Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.


Kisruh di Pulau Rempang, Berikut Profil BP Batam dan Muhammad Rudi Kepala Badan Pengusahaan Batam

9 hari lalu

Ribuan massa melakukan demo di depan Kantor BP Batam, Senin 11 September 2023. Yogi Eka Sahputra
Kisruh di Pulau Rempang, Berikut Profil BP Batam dan Muhammad Rudi Kepala Badan Pengusahaan Batam

Berikut profil BP Batam dan Kepala BP Batam yang dituntut untuk dicopot oleh masyarakat Melayu buntut kericuhan di Pulau Rempang


Mengenang AH Nasution, Orang Kuat Kedua di TKR Sesudah Jenderal Soedirman

15 hari lalu

Jenderal AH Nasution. Wikipedia
Mengenang AH Nasution, Orang Kuat Kedua di TKR Sesudah Jenderal Soedirman

Jenderal AH Nasution merupakan satu diantara tiga jenderal Indonesia yang dianugerahi Jenderal Besar Bintang Lima. Ini kehidupannya.


Polisi Manipur India Tuntut Empat Jurnalis dengan Kesalahan Mengartikan Kekerasan

16 hari lalu

Bangunan yang terbakar terlihat di desa Torbung di distrik Churachandpur di negara bagian timur laut Manipur, India, 23 Juli 2023. REUTERS/Adnan Abidi
Polisi Manipur India Tuntut Empat Jurnalis dengan Kesalahan Mengartikan Kekerasan

Ketua Menteri Manipur, N. Biren Singh, menuduh para jurnalis mencoba "memprovokasi bentrokan" dengan laporan tersebut.


Dirut Tempo Ajak Mahasiswa Baru Terapkan Nilai-Nilai Tempo di Kampus

17 hari lalu

Direktur Utama Tempo Media Group Arif Zulkifli hadir sebagai narasumber pada hari pertama PKKMB Politeknik Tempo 2023, Senin 4 September 2023. Sesi ini dipandu oleh moderator Nadira Salsabila Tamara yang disambut dengan antusias oleh mahasiswa baru Politeknik Tempo Angkatan 2023/2024. Foto: Maya Syafira
Dirut Tempo Ajak Mahasiswa Baru Terapkan Nilai-Nilai Tempo di Kampus

Dirut Tempo Media Group Arif Zulkifli menjadi pemateri pertama dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Politeknik Tempo 2023.


Siap Jadi Perisai Hukum Jokowi Usai Lengser, Yusril Ihza Mahendra Pernah Lakukan untuk Soeharto

17 hari lalu

Ekspresi Ketua tim kuasa hukum TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra setelah sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis malam, 27 Jui 2019. Majelis hakim MK memutuskan menolak seluruh dalil yang diajukan tim kuasa hukum BPN Prabowo - Sandi selaku pemohon terkait sengketa Pilpres 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Siap Jadi Perisai Hukum Jokowi Usai Lengser, Yusril Ihza Mahendra Pernah Lakukan untuk Soeharto

Ketua PBB Yusril Ihza Mahendra sebut kesediaannya menjadi perisai hukum untuk Jokowi usai tak menjabat. Hal sama pernah dilakukannya untuk Soeharto.


Rocky Gerung Sebut Yusril Pantas Menjadi Perisai Hukum Jokowi Pasca Lengser

18 hari lalu

Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers kasus dugaan penghinaan Presiden Joko Widodo di Menteng, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2023. Dalam keteranganya, ia mengaku tidak menghina Presiden Jokowi sebagai individu, melainkan pada kinerja ia juga meminta maaf atas kegaduhan karena kritikanya yang dianggapnya tajam, Rocky juga mengaku ucapannya yang viral itu juga berimbas pada kegiatannya sebagai pembicara yang ditolak di sejumlah daerah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Rocky Gerung Sebut Yusril Pantas Menjadi Perisai Hukum Jokowi Pasca Lengser

"Perisainya apa? Ada perisai hukum, hingga culture tersedia. Tetapi perisai yang paling tangguh adalah batin presiden sendiri," kata Rocky Gerung.


Disarankan Jadi Perisai Hukum Jokowi Usai Lengser, Yusril: Saya Siap Melakukannya

19 hari lalu

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra saat menyatakan kesediaan menjadi tameng hukum Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai lengser di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 September 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Disarankan Jadi Perisai Hukum Jokowi Usai Lengser, Yusril: Saya Siap Melakukannya

Yusril berharap serangan tersebut tidak terjadi kepada Jokowi dan mantan presiden lainnya.


LBH Pers Padang Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror Mahasiswa di Bukittinggi

21 hari lalu

Ilustrasi ancaman. Shutterstock
LBH Pers Padang Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror Mahasiswa di Bukittinggi

Aktivis mahasiswa ini mengalami berbagai serangan perundungan, intimidasi, hingga teror, baik secara langsung dan tidak langsung.