INFO NASIONAL - Kabar duka menyelimuti keluarga Andrianus Aribowo, 36 tahun, seorang teknisi yang tewas terjepit lift di gedung E kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah. Pemprov Jateng dan BPJS Ketenagakerjaan bergerak cepat menyalurkan santunan jaminan kematian kepada keluarga atau ahli waris di kediamannya di Semarang, Selasa, 9 Mei 2023.
Hadir langsung menyerahkan santunan secara simbolis Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dan Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY Cahyaning Indriasari. Taj Yasin menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan akan mengirimkan perwakilan untuk mengantar jenazah ke pemakaman esok hari.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan belasungkawa utamanya kepada istrinya yang saat ini kerja di Kalimantan Utara. Insyaallah besok ada perwakilan pemprov untuk mendampingi jenazah ke tempat pemakaman," kata dia.
Selain melakukan takziah, Wagub juga berpesan agar kejadian ini mengingatkan semua pihak untuk mempunyai perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Sebab, risiko pekerjaan dapat terjadi kapanpun dan di manapun.
“Almarhum semasa hidupnya mengikuti jaminan sosial ketenagakerjaan, di mana ketika ada kecelakaan, ada negara ikut andil (memberikan santunan) melalui BPJS Ketenagakerjaan, ini yang penting, bahwa di manapun bekerja itu ada risikonya, jadi kalau ada risiko ada yang cover, dan akan meringankan beban keluarga, lebih-lebih kalau kita memiliki anak, bisa melanjutkan pendidikan karena ada beasiswa untuk anak- anaknya,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 230 ribu guru agama di Jawa Tengah akan mendapatkan tali asih dan juga perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. “Kami sendiri pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kita sudah berkoordinasi bahwa pemprov yang saat ini memberikan tali asih kepada guru-guru agama yang ada di Jawa Tengah, ada sekitar 230 ribu, bahwa nanti kita sampaikan kepada penerima untuk menyisihkan dan disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan para guru agama," kata Taj Yasin.
Menurutnya, ini komitmennya supaya guru-guru agama juga terlindungi karena guru agama tidak semuanya dekat dengan sekolahannya, tidak dekat dengan lembaga tempat mengajar sehingga berisiko kecelakaan di jalan itu bisa dicover.
Adapun, Cahyaning Indriasari mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi kepada keluarga korban agar apa yang menjadi hak dari Almarhum bisa diterima dengan baik. Santunan yang diterima ahli waris sebesar Rp184 juta yang terdiri dari santunan meninggal akibat kecelakaan kerja, manfaat jaminan hari tua dan jaminan pensiun.
“Saya atas nama pribadi dan juga mewakili keluarga besar BPJS Ketenagakerjaan mengucapkan turut prihatin atas kejadian ini. Santunan yang diberikan ini merupakan bentuk negara hadir menjamin pekerja jika menghadapi risiko. Almarhum merupakan peserta kita, untuk itu seluruh manfaatnya akan kita berikan kepada keluarga dan ahli waris,” kata Cahyaning.
Cahyaning pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemberi kerja dan perusahaan yang sudah mendaftarkan pekerjanya ke dalam perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. “Kami mengapresiasi pemberi kerja yang sudah mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan, mari bersama-sama kita ciptakan ekosistem kerja yang aman dan nyaman,” ujar Cahyaning. (*)