TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak menilai jurnalisme mempunyai peran penting dalam menghentikan ujaran kebencian yang dilatarbelakangi perbedaan agama, etnis, dan budaya. Direktur Hubungan Muslim dan Yahudi American Jewish Comitee (AJC) Ari Gordon menyebut jurnalisme tidak boleh menjadi penyulut api kebencian di masyarakat.
Gordon menilai jurnalisme memiliki peran krusial untuk menghentikan rantai kebencian di tengah masyarakat. Sebab, menurut dia, jurnalisme merupakan penyeru informasi agar publik memahami suatu peristiwa.
"Jurnalis punya peran penting untuk mengurangi penyebaran hate speech. Mereka memiliki kemampuan untuk bercerita kepada orang-orang," kata Gordon dalam diskusi tentang Islamofobia dan antisemitisme di Aula Al-Fattah Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu 3 Mei 2023.
Oleh karena itu, Gordon menilai seorang jurnalis harus memiliki kepekaan terhadap situasi sosial. Ia menyebut seorang jurnalis tidak boleh mendefinisikan suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat melalui suara-suara yang mengajarkan kebencian.
"Mereka bisa dengan mudah untuk mengambil suara yang hanya suara yang ekstrim, suara yang eksklusif dan menggeneralisir sebagian suara tersebut untuk suara masyarakat yang lebih besar. Ini bukanlah sesuatu yang bijak untuk menceritakan suatu peristiwa," ujar dia Gordon.
Suara senada disampaikan oleh Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) Yuyun Wahyuningrum. Ia mengatakan perusahaan terutama media sudah semestinya mulai mengakui Hak Asasi Manusia sebagai dasar kebijakan bisnis mereka.
"Saat ini pendekatan HAM tidak hanya berfikir soal profit, profit, profit. Tapi tanggung jawab juga, yang mana kalau tidak dilaksanakan efeknya lebih besar yang memengaruhi bisnis mereka," kata dia pada kesempatan yang sama.
Selain itu, Yuyun menilai perlu adanya kesadaran literasi digital masyarakat untuk mengolah informasi yang berpotensi menimbulkan kebencian. Sebab, menurut dia, sejatinya individu lah yang menjadi penyaring pertama dan utama terhadap setiap informasi yang beredar.
"Oleh sebab itu, dari tingkat organisasi terkecil harus sudah ada bimbingan kritis soal media dan informasi. Karena filter pertama mengahadapi informasi kebencian adalah diri sendiri. Banyak negara yg mengeluarkan undang-undang dan itu nggak berhasil juga," kata dia.
Pilihan Editor: KSAL Muhamamad Ali Jelaskan Fokus TNI AL ke Prabowo