TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka silaturahmi lebaran, bakal calon presiden Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan menghadiri acara silaturahmi keluarga besar Alaiwiyin yang digelar oleh Rabithah Alawiyah di Tanah Abang, Jakarta. Organisasi ini pun dikenal rutin menyelenggarakan acara silaturahmi lebaran setiap tahunnya. Lantas, apa itu Rabithah Alawiyah?
Dilansir rabithahalawiyah.org, Rabithah Alawiyah merupakan organisasi komunitas Islam yang menghimpun Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Arab, khususnya yang memiliki keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Berdiri pada 27 Desember 1928, dalam pembentukan awalnya Rabithah Alawiyah bernama “Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah”.
Pendirian organisasi ini telah direncakana sejak 8 Maret 1928 ditandai dengan pengiriman surat permintaan pengesahan yang ditandatangani oleh Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris.
Surat ditujukan kepada Tuan Besar Hindia Nederland, G.R. Erdbrink yang kemudian mengeluarkan jawaban mengakui bahwa “perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah” sebagai perkumpulan legal (rechtspersoon) pada tanggal 27 Desember 1928 yang dikeluarkan di Bogor.
Kabar pendirian perkumpulan ini menyebar hingga sampai ke Hadramaut, dan mendapatkan respon baik, sebagaimana dimuat di koran Hadramaut edisi 131 tanggal 23 Jumada Al-Akhirah 1346 H bertetapan dengan 17 Desember 1927 M.
Tanggal ini juga menunjukan bahwa pembentukan perkumpulan Arrabitatoel-Alawijah dilakukan sebelum tahun 1928, dan baru mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Hindia Belanda pada 27 Desember 1928, dan setelah pembuatan akte pada tanggal 16 Januari 1928 M. di depan wakil notaris A.H. van Ophuijsen.
Pada awalnya, Rabithah Alawiyah memiliki tujuan untuk memajukan bangsa Arab Hadrami secara jasmani dan rohani, menguatkan tali persaudaraan antara golongan sayyid dan orang Arab Hadrami lainnya, mendidik anak piatu, menolong janda-janda dan orang yang tidak mampu bekerja dan fakir miskin, memelihara keturunan Sayyid dan setiap sesuatu yang berkaitan dengannya, melaksanakan dan menyebarkan pengajaran agama Islam dan bahasa Arab dan ilmu lainnya. Dan dari tujuannya adalah membangun hubungan dengan tanah asal Hadramaut dan penduduknya demi keamanan dan kemakmurannya.
Pilihan Editor: Menteri Agama Gus Yaqut Silaturahmi dengan Zein Umar bin Smith
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.