Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Ki Hajar Dewantara, Peletak Dasar Pendidikan Nasional, Pendiri Taman Siswa

image-gnews
Ki Hajar Dewantara. Wikipedia
Ki Hajar Dewantara. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara wafat hari ini 64 tahun silam, tepatnya 26 April 1959. Sebagai pahlawan nasional, sosoknya tidak hanya dikenal sebagai salah satu penggerak utama kebangkitan nasional. Tokoh bernama kecil Soewardi Soerjaningrat ini masyhur pula disebut sebagai orang yang meletakkan pondasi pendidikan nasional.

Dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya, Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta dengan nama RM Soewardi Soerjaningrat. Dia merupakan anak dari GPH Soerjaningrat dan cucu Sri Paku Alam III. Biarpun lahir dan tumbuh dari keluarga bangsawan Pakualaman, Ki Hajar Dewantara dikenal memiliki kepribadian sederhana dan merakyat.

Sebagai bangsawan Jawa, Ki Hajar Dewantara mengenyam pendidikan Europeesche Lagere School atau ELS, yaitu Sekolah Rendah untuk anak-anak Eropa. Lulus dari ELS, Ki Hajar Dewantara mendapat kesempatan masuk School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen atau STOVIA. Namun kondisi kesehatan tidak mengizinkan Soewardi Soerjaningrat menamatkan sekolah ini.

Ki Hajar Dewantara kemudian menekuni kiprahnya di bidang jurnalisme. Dia tercatat pernah menulis untuk beberapa surat kabat dan majalah pada waktu itu, antara lain Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Melalui tulisan-tulisannya, dia melontarkan kritik pedas kepada kolonialisme Belanda. Tulisannya terkenal memiliki karakter komunikatif, halus, mengena, tetapi keras.

Salah satu tulisan monumentalnya, “Als ik een Nederlander was” atau “Seandainya Aku Seorang Belanda” yang dimuat dalam surat kabar De Expres pada 13 Juli 1913 berhasil membuat pemerintah merasa terancam. Akibatnya, dia bersama kedua rekannya, Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo kemudian diasingkan ke negeri Belanda.

Panggilan jiwanya sebagai seorang pendidik akhirnya mendorong dirinya mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 1922 guna mendidik masyarakat bumiputra. Tak hanya merintis pendidikan untuk masyarakat bumiputra, Ki Hajar Dewantara secara aktif menolak Undang-undang Sekolah Liar atau Wilde Scholen Ordonnantie pada 1932 yang dinilai membatasi pergerakan nasionalisme Indonesia di bidang pendidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapasitasnya di bidang pendidikan kemudian membuat pemerintah Republik Indonesia mempercayainya dalam berbagai posisi penting di pemerintahan. Ki Hajar Dewantara tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 1950. Selain itu, dia mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1959.

Pemerintah RI mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Pahlawan Nasional pada 1959. Biarpun perjuangannya belum selesai untuk mendidik putra bangsa, jelas Ki Hajar Dewantara memelopori lahirnya pendidikan di Indonesia. Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 dimakamkan di pemakaman keluarga Taman Siswa Wijaya Brata, Yogyakarta.

Pilihan Editor: Seabad Taman Siswa: Nyi Hajar Dewantara, Soekarno dan Mohammad Hatta Raih Ki Hajar Dewantara Award 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mimbar Mahasiswa Di Yogya Kecam Politik Dinasti Era Jokowi, Serukan Tahta Untuk Rakyat

3 jam lalu

Aksi Mimbar Kerakyatan yang digelar di Yogyakarta diikuti berbagai lembaga BEM universitas di Indonesia Rabu, 29 November 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Mimbar Mahasiswa Di Yogya Kecam Politik Dinasti Era Jokowi, Serukan Tahta Untuk Rakyat

Aksi aktivis BEM berbagai kampus yang digelar di Yogyakarta itu menyoroti politik dinasti Presiden Jokowi.


Gibran Cawapres Diklaim Wakili Anak Muda, Mimbar Mahasiswa Yogya: Kami Justru Jijik

3 jam lalu

Aksi Mimbar Kerakyatan yang digelar di Yogyakarta diikuti berbagai lembaga BEM universitas di Indonesia Rabu, 29 November 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Gibran Cawapres Diklaim Wakili Anak Muda, Mimbar Mahasiswa Yogya: Kami Justru Jijik

Aktivis dari BEM UI hingga UGM bergabung dalam Mimbar Kerakyatan di Yogyakarta hari ini. Mereka menyoroti majunya Gibran di Pilpres 2024.


Dosen Psikologi UGM Bagi Tips Tak Mudah Emosi pada Unggahan Kampanye di Media Sosial

4 jam lalu

Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Ini Sejumlah Larangan yang Tak Boleh Dilakukan
Dosen Psikologi UGM Bagi Tips Tak Mudah Emosi pada Unggahan Kampanye di Media Sosial

Dosen Psikologi UUGM Novi Poespita Candra membagikan sejumlah tips agar masyarakat tidak mudah tersulut emosi pada unggahan kampanye Pemilu 2024.


Ganjar, Anies Baswedan, Cak Imin, dan Mahfud MD Menjadi Satu Keluarga di Kagama

10 jam lalu

Pasangan capres - cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berjabat tangan dengan pasangan capres - cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat Pengundian dan Penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ganjar, Anies Baswedan, Cak Imin, dan Mahfud MD Menjadi Satu Keluarga di Kagama

Ganjar, Anies Baswedan, Cak Imin, dan Mahfud MD merupakan satu keluarga di Kagama. Apa itu Kagama?


Uji Coba Nyamuk Wolbachia di 5 Kota, Kemenkes Gelontorkan Rp 16 Miliar

17 jam lalu

Masa dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementrian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta, Selasa, 28 November 2023. Dalam aksinya masa menolak program Kemenkes RI soal penyebaran jutaan nyamuk Wolbachia yang dianggap menyebabkan Demam Berdarah Dengue dan merusak ekosistem karena belum terbukti keberhasilanya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Uji Coba Nyamuk Wolbachia di 5 Kota, Kemenkes Gelontorkan Rp 16 Miliar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelontorkan dana senilai Rp 16 miliar untuk uji coba inovasi nyamuk wolbachia.


Guru Besar UGM: Nyamuk Wolbachia Efektif Ketika Capai 60 Persen Populasi

18 jam lalu

Masa dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementrian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta, Selasa, 28 November 2023. Dalam aksinya masa menolak program Kemenkes RI soal penyebaran jutaan nyamuk Wolbachia yang dianggap menyebabkan Demam Berdarah Dengue dan merusak ekosistem karena belum terbukti keberhasilanya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Guru Besar UGM: Nyamuk Wolbachia Efektif Ketika Capai 60 Persen Populasi

Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini mengemukakan inovasi nyamuk wolbachia efektif menekan replikasi virus dengue.


5 Provinsi dengan UMP Terendah pada 2024, Ada Jawa Barat hingga Jawa Timur

1 hari lalu

Ilustrasi buruh perempuan. shutterstock.com
5 Provinsi dengan UMP Terendah pada 2024, Ada Jawa Barat hingga Jawa Timur

Inilah 5 provinsi yang mengalami kenaikan UMP, tetapi masih termasuk provinsi dengan UMP terendah di Indonesia.


Mengenal Lumbung Mataraman, Kearifan Lokal Yogyakarta Wujudkan Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Aktivitas pertanian di Aktivitas pertanian di Kecamatan Minggir Sleman, yang selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung padi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengenal Lumbung Mataraman, Kearifan Lokal Yogyakarta Wujudkan Ketahanan Pangan

Lumbung Mataraman menjadi upaya mengedukasi warga agar memanfaatkan pekarangannya untuk budidaya dan diversifikasi konsumsi pangan.


Mengintip Serunya Festival Cahaya Sumonar 2023 di Museum Affandi Yogyakarta

1 hari lalu

Festival Sumonar 2023 di Museum Affandi Yogyakarta berlangsung 25 November hingga 5 Desember 2023. (Dok. Istimewa)
Mengintip Serunya Festival Cahaya Sumonar 2023 di Museum Affandi Yogyakarta

Pengunjung melihat presentasi karya maestro seni Indonesia, Affandi dan Sudjojono, dalam permainan cahaya di Festival Sumonar 2023 di Yogyakarta.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: UGM Akan Kirim Mahasiswa KKN Pantau Pemilu, Sosok Yulion

2 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: UGM Akan Kirim Mahasiswa KKN Pantau Pemilu, Sosok Yulion

Topik tentang UGM akan mengirimkan mahasiswa program KKN untuk memantau pemilu mendatang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.