TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumatera Barat hingga saat ini belum mendapat laporan soal kerusakan dan korban jiwa pasca- gempa magnitudo 6,9 yang mengguncang Kabupaten Mentawai pada dini hari tadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur mengatakan, gempa yang cukup besar tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. “Semua masyarakat di pesisir pantai langsung melakukan evakuasi ke daerah tinggi pascagempa tersebut,” katanya.
Dia melanjutkan, untuk korban jiwa sendiri saat ini belum ada mendapatkan laporan dari BPBD Kota dan Kabupaten. Dari 7 wilayah pesisir pantai di Sumatera Barat, kondisinya masih aman dan tidak ada dampak buruk. “Korban jiwa tidak ada laporan, begitu juga dengan kerusakan bangunanan,” katanya.
Selain itu, kondisi di dekat pusat gempa Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kepulauan Mentawai juga sudah kondusif. “Saya ada dapat video dari petugas di lapangan kondisi di Simalegi sudah kondusif dan masyarakat sudah turun,” katanya.
Kemudian, Rumainur menjelaskan, untuk mengantisipasi tsunami di Kota Padang sudah ada 3 bangunan shelter. Selain itu juga ada bangunan pemerintah yang juga bisa dijadikan shelter seperti, Kantor Gubernur Sumatera Barat. “Untuk shelter sendiri ada tiga dan juga ada bangunan yang bisa sewaktu-waktu menjadi shelter,” terangnya.
Dia menyampaikan, saat ini BPBD Sumbar terus melakukan pendataan dan melakukan kesiapsiagaan, apabila sewaktu-waktu terjadi gempa susulan. “Kami akan terus pantau dan siap siaga,” ucapnya.
Terakhir dia mengimbau, agar masyarakat terus waspada dan siaga dalam menghadapi bencana. Masyarakat juga harus berhati-hati agar tidak termakan berita-berita hoaks.
“Kami imbau masyarakat agar terus waspada dan siap menghadapi bencana. Selain itu jangan mudah termakan hoaks, selalu pantau berita terbaru tentang situasi bencana yang bersumber dari instansi pemerintah terkait,” ucapnya.
Pilihan Editor: Pasca- Gempa Mentawai, Warga Siberut Mulai Turun dari Pengungsian