TEMPO.CO, Jakarta - Gempa 6,9 magnitudo yang berpusat di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terjadi pada sekitar pukul 03.00 dini hari tadi. Akibatnya warga di Kecamatan Siberut Barat dan Utara berlarian ke arah gunung untuk mengungsi karena takut ancaman tsunami.
Namun, hingga pagi tadi kondisi sudah mulai berangsung normal. Sebagian masyarakat di Kecamatan Siberut Barat dan Utara sudah mulai turun dari pengungsian.
"Saya sekarang sedang di Betaet, pusat Kecamatan Siberut Barat. Untuk kondisi di sini masyarakat sudah mulai turun melihat kondisi rumahnya," kata Kepala Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat Jaret Leto saat dihubungi Tempo.
Dia melanjutkan, untuk kondisi di Betaet sekarang sudah mulai aman. Walaupun demikian, balita dan lansia masih mengungsi. "Untuk orang tua dan anak-anak masih bertahan di tenda pengungsian yang sudah disediakan Dinas Sosial dan ada juga tenda yang dibangun zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ucapnya.
Lalu, untuk kondisi kerusakan Jaret mengatakan, belum mendapatkan laporan karena kondisi cuaca Kecamatan Siberut Barat hujan. Ditambah jaringan yang tidak bagus membuat komunikasi tidak lancar.
"Saya belum dapat informasi karena di sini hujan, jadi sinyal agak susah. Saya sudah coba telpon orang-orang di Muara Simalegi tidak bisa," katanya.
Jaret juga menambahkan, masyarakat Desa Simalegi sebenarnya sudah siap dengan kondisi gempa. Sehingga jika terjadi gempa, masyarakat langsung lari ke perbukitan.
Selain itu, ada juga sebagian masyarakat yang sudah membuat rumah semi permanen di atas bukit sebagai tempat evakuasinya. "Kalau di Muara Simalegi ada 9 rumah yang sudah dibangun pasca gempa 2022. Banyak dari masyarakat yang khawatir kehilangan surat-suratnya sehingga di buat rumah untuk mengamankan hal itu," ucapnya.
Sementara itu, Salah satu warga di Desa Sikalabuan, Kecamatan Siberut Utara Bambang Sagurung mengatakan, untuk durasi gempa yang dirasakan ada sekitar 10-20 detik. Sejak gempa pertama masyarakat sudah langsung lari ke atas tempat evakuasi.
"Untuk di Sikabaluan Siberut Utara saat ini warga sudah turun melihat kondisi rumah dan mempersiapkan perlengkapan ke pengungsian untuk siang hingga malam hari," katanya.
Kemudian, informasi terkait korban jiwa dan kerusakan bangunan di Sikalabuan belum ada. Namun pihak kecamatan sudah mulai bergerak untuk melakukan monitoring.
Hingga berita ini turun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai sampai saat ini belum dapat dihubungi.
Pilihan Editor: Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Mentawai Siberut, Tsunami Teramati 11 Sentimeter