Sementara itu, dalam pertemuan tersebut Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Prabowo menyebut pertemuan itu digelar dalam rangka menyambut Pilpres 2024. Ia mengatakan saling bertukar pikiran dengan Zulhas soal langkah terbaik bagi bangsa.
"Bahwa menjelang 2024 yang sebentar lagi di hadapan kita, pimpinan-pimpinan parpol melaksanakan tugas kita yaitu lebih intensif melakukan komunikasi politik," kata Prabowo.
Gagasan pembentukan koalisi besar awalnya mencuat usai pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada Februari alalu.
Saat itu, keduanya membuka peluang untuk menyatukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Golkar merupakan bagian dari KIB bersama PAN dan Partai Persatuan Pembangunan sementara PKB merupakan bagian dari KIR bersama Gerindra.
Gagasan koalisi besar semakin menguat usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi merestui peleburan KIB dan KIR dalam acara silaturahmi dengan para pimpinan partai politik pendukung pemerintahan di kantor DPP PAN pada Ahad, 2 April 2023. Koalisi Kebangsaan disebut akan menjadi perahu bagi Presiden Jokowi yang menginginkan pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo maju pada Pilpres 2024.
IMA DINI SHAFIRA | M JULNIS FIRMANSYAH